Hampir 1000 Wanita Muda di Gresik Jadi Janda
BERITA UNIK

Hampir 1000 Wanita Muda di Gresik Jadi Janda

TaipanQQ Lounge – Hampir 1000 wanita muda, data jumlah kasus perceraian di Kabupaten Gresik, Jawa Timur cukup tinggi. Tercatat hingga pertengahan tahun 2019, angka perceraian mencapai 927 kasus. Mirisnya, sebagian besar kasus perceraian terjadi pada pasangan usia produktif yaitu rata-rata 22-39 tahun yang membuat banyak perempuan menjadi janda di usia muda.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat perempuan jadi janda padahal perkawinan yang dibangun masih seumur jagung? Menurut psikolog klinis dewasa, Arrundina Puspita Dewi, M.Psi, perceraian di usia muda seringkali dipicu oleh faktor ketidakcocokan. Padahal, sebenarnya tidak ada orang yang bisa benar-benar cocok dengan orang lain. 

“Menikah di usia muda seringkali kurang pertimbangan matang dan kurang paham apa saja tantangan pernikahan. Salah satunya adalah negosiasi perbedaan yang ada,” ungkap Arrundina saat dihubungi Okezone melalui pesan singkat.

Dirinya menambahkan, di awal pernikahan terutama bagi mereka yang menikah di usia muda, semuanya terasa seperti masih pacaran. Rasa cinta yang begitu besar membuat pasangan masih bisa menolerir hal-hal yang tidak cocok dengan pasangan. Namun seiring berjalannya waktu, rasa cinta berubah dan toleransi terhadap hal-hal yang tidak cocok jadi semakin berkurang.

Ilustrasi cerai

Baca juga : Alien Sejak Lama Beternak Manusia Di Bumi

Faktor faktor penyebab

Hampir semua pada akhirnya langkah perceraian lah yang akan diambil dibanding mempertahankan pernikahan dan mengatasi ketidakcocokan tersebut.

“Terlebih lagi jika usianya masih muda dan belum punya anak,” imbuh Arrundina.

Di usia muda, tepatnya awal 20-an, seseorang baru saja memasuki masa dewasa. Bisa jadi mereka merasa kaget dengan peran baru sebagai orang dewasa sehingga masih perlu mengetahui dan belajar banyak hal untuk menghadapi masalah atau tantangan kehidupan. Kondisi itu membuat pikiran mereka masih labil hingga perkawinan pun gagal dan jadi janda.

Selain itu, di usia ini (awal 20-an) orang cenderung masih ingin eksplorasi banyak hal karena baru benar-benar merasakan kemandirian setelah bekerja dan punya penghasilan. Mereka juga masih perlu memahami diri sendiri,” terang Arrundina.

Apabila pada masa tersebut perannya sudah bertambah dengan menjadi suami atau istri, maka bisa dikatakan pola pikir mereka belun siap. Sebab mereka harus beradaptasi dengan banyak hal. Entah itu perbedaan pola pikir dengan pasangan maupun adaptasi dengan keluarga pasangan.

“Belum lagi jika ditambah dengan tanggung jawab membesarkan anak. Mereka tentu belum benar-benar siap karena masih sibuk dengan diri sendiri. Akibatnya perceraian bisa terjadi,” tandas Arrundina

Sumber : TaipanQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *