TaipanQQ Lounge – Ini 3 Penyebab Rasa Pusing Setelah Makan Daging? Daging merupakan salah satu makanan yang disukai banyak orang. Bisa diolah menjadi berbagai menu, sehingga membuat banyak orang memilih daging sebagai masakannya.
Tetapi terkadang beberapa orang merasakan pusing setelah memakan daging. Kira-kira kenapa ya penyebabnya? Dilansir TaipanQQ Lounge, berikut Ini 3 Penyebab Rasa Pusing Setelah Makan Daging? Poker Online
1. Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan daging bisa berbahaya, karena bisa menyebabkan Anda mengalami keracunan zat besi. Jika keracunan zat besi akan timbul gejala dalam waktu 6 jam setelah overdosis dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh yang berbeda seperti paru-paru, lambung, usus, jantung, darah, hati, kulit dan sistem saraf.
Gejala secara umumnya yaitu bisa menyebabkan jantung berdebar, pingsan, kejang dan tekanan darah rendah. Kondisi ini biasanya mungkin dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti hemokromatosis.
Hemokromatosis adalah kondisi genetik yang menyebabkan proses penyerapan zat besi dari makanan secara tidak wajar.
2. Alergi Daging
Seperti seafood dan telur, daging juga bisa memicu alergi. Daging sapi merupakan bentuk dari alergi daging yang sering terjadi. Saat alergi akan menyebabkan kulit gatal, mual, bersin-bersin atau pusing.
3. Keracunan
Daging yang telah terkontaminasi oleh bakteri Salmonella, E.coli atau listeria dapat menyebabkan keracunan. Apalagi saat daging tersebut tidak diolah dengan benar.
Gejala yang ditimbulkan yaitu sakit perut, diare, pusing, muntah. Biasanya terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi daging. Segera ke dokter terdekat jika mengalami hal ini.
Baca Juga : Menyimpan Daging Ayam Tak Boleh Sembarangan, Jika Keliru Bisa Akibatkan Keracunan.
TaipanQQ Lounge – Ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat, terjangkau, disukai sejuta umat, dan mudah diolah menjadi aneka makanan lezat bahkan yang kekinian.
Karenanya daging ayam dan masakan olehan daging ayam banyak sekali macam ragam dan jenisnya. Rasanya pun sangat enak. Karenanyalah tak heran kalau salah satu sumber protein ini jadi makanan yang selalu ada di lemari es setiap rumah.
Tapi sayangnya tidak semua orang tahu bagaimana cara memasak daging ayam yang baik dan benar. Asal tahu saja, mengolah daging ayam secara salah bisa membuat kualitas daging berkurang loh.
Dilansir TaipanQQ Lounge, ada setidaknya 3 kesalahan yang sering dilakukan saat mengolah daging ayam. Kesalahan tersebut selain dapat merusak daging ayam juga merusak kualitas daging ayam.
Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi biang kaladi dan sumber penyakit. Apa saja kesalahan yang sering dilakukan?
1. Dibiarkan Terlalu Lama
Menyimpan daging ayam terlalu lama setelah dibeli, bisa membuat daging ayam yang mengandung air lebih mudah busuk. Karenanya, simpan daging ayam harus dibekukan di lemari es.
Saat akan menggunakan daging ayam beku pun tidak boleh sembarangan. Ayam yang beku membutuhkan cara khusus sebelum bisa dimasak.
Pertama, jangan mendiamkan daging ayam beku di suhu ruangan terlalu lama karena bisa busuk.
Kedua, jangan pula merendam ayam beku dalam air karena bakteri menjadi lebih aktif.
Jadi, cukup diamkan ayam beku ke kulkas atau chiller sehingga ayam sudah siap masak namun tetap dingin. Dengan bahasa lain, cukup pindahkan daging ayam dari freezer ke lemari pendingin, sampai tidak beku lagi, baru kemudian dimasak.
2. Jangan Mencuci Daging Ayam
Kebiasaan mencuci daging ayam sebelum dimasak bisa membuat bakteri tersebar. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menepuk daging dengan tisu atau handuk kertas khusus makanan.
Hal ini diingatkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) kemarin melalui cuitan di akun Twitter-nya. Daging ayam mentah terkadang terkontaminasi dengan bakteri Campylobacter, Salmonella dan Clostridium perfringens.
Campylobacter jejuni adalah bakteri berbentuk spiral yang berkembang di ayam dan sapi. Pada manusia, bakteri Campylobacter menyebabkan diare, perut keram, nyeri perut, dan demam.
Sedangkan salmonella adalah kelompok bakteri yang banyak ditemukan di telur setengah matang, daging, dan terkadang sayur dan buah yang tidak dicuci bersih.
Infeksi bakteri ini menyebabkan gejala demam, diare, sakit perut, dan nyeri kepala. Untuk Clostridium perfringens, bakteri akan membuat orang yang terkontaminasi mengalami keracunan makanan.
Sumber : TaipanQQ