ADUQ BANDARQ BERITA UNIK INFO PEMENANG TIPS & TRICK

Ini Bahaya Kesehatan Makan Mi Instan Campur Nasi Putih

TAIPANQQ – Ini Bahaya Kesehatan Makan Mi Instan Campur Nasi Putih

Mi instan merupakan makanan yang mudah dan praktis dalam pembuatannya. Makanan instan ini pun sangat populer di kalangan masyarakat. Selain harganya yang murah, makanan ini juga mampu mengobati rasa lapar, terlebih jika kamu tinggal sendirian.

Namun, tak jarang mi instan sering di makan bersamaan dengan nasi. Mungkin maksudnya agar perut lebih kenyang. Masalah besar dari kebiasaan makan seperti ini adalah keduanya sama-sama sumber karbohidrat. Padahal, tubuh kita butuh nutrisi lainnya seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kekurangan nutrisi penting tersebut bisa meningkatkan risiko malnutrisi dan masalah kesehatan lainnya.

Jangan jadikan kebiasaan makan kamu, inilah beberapa bahaya kesehatan makan mi instan di campur nasi putih, yang mana keduanya adalah jenis karbohidrat olahan.

Kebutuhan gizi tidak terpenuhi

Nasi, khususnya nasi putih, terkenal dengan kandungan karbohidrat yang tinggi. Begitu pula dengan mi instan. Mengonsumsi keduanya dalam waktu bersamaan tentu bisa mengusir lapar dengan cepat. Namun, kebutuhan kebutuhan gizi yang di sarankan tidak terpenuhi karena sekali makan kita butuh asupan gizi makro dan mikro.

Untuk pola makan yang sehat, kamu bisa cek panduan “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan RI. Contoh porsinya bisa kamu lihat di gambar atas, ya.

Menambah berat badan

Mengonsumsi karbohidrat padat kalori terlalu banyak dan terlalu sering, seperti makan mi instan di campur nasi putih plus kerupuk, tentu bisa menambah berat badan. Namun, sebetulnya ada lebih banyak hal yang terjadi daripada kelebihan kalori. Nah, kamu harus paham dulu cara kerja insulin.

Saat makan terlalu banyak karbohidrat olahan, banyak orang mengalami lonjakan insulin—pankreas membanjiri tubuh dengan insulin untuk membantu glukosa memasuki sel tubuh, yang menurunkan kadar glukosa dalam aliran darah. Namun, saat sel mendapatkan lebih banyak glukosa daripada yang mereka butuhkan karena kamu makan terlalu banyak karbohidrat, tubuh mengubah kelebihan glukosa menjadi lemak.

Lewat studi dalam jurnal Clinical Chemistry tahun 2018, para peneliti di Harvard Medical School menganalisis data lebih dari 140.000 orang yang mengalami kadar insulin tinggi setelah makan karbohidrat olahan dan menemukan hubungan yang kuat dengan massa tubuh yang lebih tinggi. Para peneliti mengatakan bahwa sekresi insulin tampaknya di stimulasi oleh glukosa sekresi insulin yang di stimulasi glukosa tinggi seumur hidup bersifat obesogenik (cenderung menyebabkan obesitas).

Bisa merusak pankreas

Di lansir Medic Pole, mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat di kemudian hari dapat merusak pankreas. Pasalnya, organ yang berperan dalam memproduksi insulin ini harus bekerja lebih keras karena terlalu banyak gula dan karbohidrat dalam tubuh.

Pankreas akan bekerja lebih keras dari yang seharusnya, dan lama-kelamaan ada kemungkinan pankreas tidak berfungsi normal dan akan mengalami beberapa kerusakan.

Risiko diabetes

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 50 persen kalori dari karbohidrat setiap harinya.

Menurut studi dalam Indian Journal of Medical Research tahun 2018, asupan tinggi karbohidrat setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes, atau gangguan metabolik lainnya, atau penyakit kardiovaskular.

Kamu akan merasa kelelahan

Kelelahan kronis, atau bahkan merasa lelah setelah mengonsumsi karbohidrat olahan seperti mi instan campur nasi putih, bisa menjadi efek samping dari kebiasaan mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat.

Meskipun mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat untuk sementara waktu dapat meningkatkan kadar gula darah dan memberi energi pada tubuh dan otak untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, tetapi peningkatan tersebut sering kali di ikuti dengan penurunan gula darah yang cepat, yang antara lain mengurangi aktivitas neuron tertentu yang terlibat dalam siklus tidur/bangun dan menguras energi, berdasarkan studi dalam jurnal Frontiers in Endocrinology tahun 2013.

Selain itu, ketika kamu makan terlalu banyak sumber karbohidrat sepanjang hari, ada risiko tidur kamu akan terganggu dan esok harinya kamu akan merasa kelelahan.

Membuat kamu menginginkan lebih banyak karbohidrat

Makan banyak karbohidrat manis dapat mengaktifkan bagian otak dengan cara yang mirip dengan pola yang terlibat dalam ketergantungan zat seperti kecanduan narkoba dan alkohol, menurut penelitian dalam jurnal Archives of General Psychiatry tahun 2011.

Mengonsumsi karbohidrat memicu pelepasan dopamin, hormon kesenangan. Para peneliti telah mengukur peningkatan dopamin ini sebagai respons terhadap isyarat karbohidrat, serta penonaktifan area otak yang menghambat makan berlebihan.

Kerja otak jadi lamban

Glukosa dari karbohidrat adalah sumber energi utama otak. Namun, makan terlalu banyak karbohidrat bisa menjadi bumerang. Studi dari Mayo Clinic melacak 1.230 orang berusia 70 tahun ke atas selama sekitar empat tahun dan menemukan bahwa mereka yang pola makannya tinggi karbohidrat, termasuk diet tinggi gula, memiliki risiko hampir empat kali lipat untuk mengembangkan gangguan kognitif ringan.

Kata para peneliti, ini karena karbohidrat memengaruhi metabolisme glukosa dan insulin. Gula memberi bahan bakar pada otak. Jadi, asupan gula yang moderat itu baik, tetapi kalau jumlahnya berlebihan itu malah dapat mencegah otak menggunakan gula.

Sesekali mungkin tidak apa-apa, tetapi demi bahaya kesehatan jangka panjang kamu harus memprioritaskan pola makan bergizi seimbang setiap hari dan optimalkan dengan rutin olahraga.

BACA JUGA : Makanan Penyebab Alergi Pada Sih Bayi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *