/Manfaat Memaafkan dan Pengampunan, Gak Rugi!
Karena tidak ada gunakanya menyimpan kebencian
Jika berbahagia bisa membuatmu berumur panjang dan menjalani hidup dengan rasa syukur, maka ada satu lagi hal yang perlu kamu lakukan agar benar-benar menjalani hidup yang optimal tanpa beban.ADUQQ
Hal itu adalah mengampuni, mungkin hal tersulit yang semua orang pasti pernah alami. Apalagi saat mereka tersakiti, di kecewakan, atau di khianati oleh seseorang dan kata “maaf” atau rasa menyesal tidak terdengar atau terlihat dari yang bersangkutan.
“KESAL RASANYA! Mau benci saja sampai mati!”
Atau, apakah hanya mulut yang berkata,
“Saya sudah maafkan dia, kok. Udah nggak ingat lagi.”
Akan tetapi, hatimu masih menyimpan luka dan rasa benci yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata? Hati-hati…
Apa itu “mengampuni”?
Arti “pengampunan” dan “mengampuni” bukan hanya sekadar kata-kata. Menurut kamus Merriam Webster, “mengampuni” atau “forgive” memiliki arti sebagai berikut:
“To cease to feel resentment against (an offender).”
“To give up resentment of or claim to requital.”
Dalam bahasa Indonesia, hal tersebut berarti, “berhenti merasakan kebencian terhadap seseorang, bahkan musuh” atau “tidak membalas”.
Begini maksudnya. Kamu tahu bahwa seseorang bersalah kepadamu, tetapi di saat kamu memutuskan untuk tidak mengindahkannya dan memaafkannya terlepas dari ia pantas atau tidak menerimanya, SELAMAT, kamu sudah mengampuni orang tersebut.
Pengampunan pun berlaku untuk diri sendiri, tidak harus melulu kepada orang lain. Kamu pun pasti pernah berbuat salah kepada orang lain. Bukankah lega jika kamu meminta maaf, di maafkan dan berdamai dengan yang bersangkutan?
“Sangat lega. Rasanya seperti tidak ada beban lagi!”
Beban tersebut adalah rasa bersalahmu pada dirimu sendiri. Dengan memohon ampunan dari orang lain dan menerimanya, kamu pun sadar bahwa dirimu pun pantas untuk menerima pengampunan darimu.
Melalui penelitian berjudul “Tipping the scales: Conciliatory behavior and the morality of self-forgiveness” tahun 2014, para peneliti dari Departemen Psikologi dan Neurosains Baylor University, Amerika Serikat (AS), mengonfirmasi hal tersebut.
“Jika seseorang meminta maaf atas kesalahan yang mereka perbuat dan menerima maaf, maka mereka akan lebih cepat mengampuni diri mereka sendiri.”
Bukan hanya orang lain, tetapi apakah kamu sudah memaafkan dirimu? Itu juga penting!
Apakah mengampuni hal yang mudah? Kadang ini tidak mudah entah karena gengsi atau memang kesalahan yang di perbuat sangat fatal. Akan tetapi, apakah pengampunan adalah hal yang mustahil? TIDAK! Pengampunan, meskipun sulit, adalah hal yang dapat kamu biasakan.
Percayakah kamu bila pengampunan bisa membuatmu lebih bahagia dan sehat?
Pengampunan dan umur panjang
Sama seperti hati yang gembira, mengampuni pun dapat mengantarkanmu ke usia lanjut penuh berkah dan tanpa beban.
Berdasarkan sebuah studi berjudul “Forgive to Live: Forgiveness, Health, and Longevity” dalam Journal of Behavioral Medicine tahun 2011 oleh para peneliti dari Departemen Psikologi Luther College, AS, caramu mengampuni adalah hal yang menentukan apakah kamu akan berusia lanjut atau tidak.
Pasalnya, jika kamu tipe pengampun yang kondisional (jika yang bersangkutan tidak minta maaf, maka sampai mati pun tidak akan kamu maafkan), berita buruknya, kamu lebih rentan pada kematian dini di bandingkan dengan mereka yang memaafkan dengan sukarela.
“Jika kata ‘maaf’ adalah syarat mutlak untuk diampuni, maka sebenarnya orang tersebut tidak sering mengampuni,” papar para peneliti dari Luther College.
Para peneliti tersebut juga mengungkapkan bahwa Manfaat Memaafkan dan Pengampunan yang demikian rentan memiliki kondisi psikologis yang rapuh
Buat apa marah?
Dengan mengampuni, kamu juga terbebas dari amarah yang menghalangimu melakukan aktivitas bahkan beristirahat.
“Jadi, meskipun disakiti, kita tidak boleh marah?”
Perasaan marah memang manusiawi dan tidak ada yang melarangmu untuk marah. Akan tetapi, berbahaya bagimu jika terus marah.
Dengan mengampuni, kamu juga terbebas dari amarah yang menghalangimu melakukan aktivitas bahkan beristirahat.
“Jadi, meskipun di sakiti, kita tidak boleh marah?”
Perasaan marah memang manusiawi dan tidak ada yang melarangmu untuk marah. Akan tetapi, berbahaya bagimu jika terus marah.
Dengan mengampuni, kamu juga terbebas dari amarah yang menghalangimu melakukan aktivitas bahkan beristirahat.
“Jadi, meskipun di sakiti, kita tidak boleh marah?”
Perasaan marah memang manusiawi dan tidak ada yang melarangmu untuk marah. Akan tetapi, berbahaya bagimu jika terus marah.
Tidur nyenyak bebas dari depresi
Bukan rahasia bila orang yang suka menyimpan dendam tidak tidur nyenyak. Kenapa? Pagi berganti malam, yang mereka pikirkan hanyalah cara untuk meluapkan amarah dan membalaskan dendam.
“Ayolah, ini kan bukan drama silat!”
Betul! Berhentilah mendendam entah itu untuk dirimu, sahabatmu, adik ketiga, atau kakak pertamamu. Dengan begitu, kamu pasti dapat tidur dengan nyenyak.
Klaim ini didukung oleh sebuah penelitian berjudul “The Unique Effects of Forgiveness on Health: An Exploration of Pathways” dalam Journal of Behavioral Medicine tahun 2015 oleh para peneliti dari Departemen Psikologi University of Tennessee, AS.
Khasiat pengampunan pada fisik dan mental terlihat dari empat hal berikut:ADUQQ
-Bebas dari stres
-Bebas dari perasaan negatif
-Spiritualitas yang bertambah
-Kemampuan sosial yang ikut berkembang
Perhatikan manfaat pertama dan kedua. Dengan terlepas dari perasaan stres dan negatif, seseorang dapat terbebas dari beban psikologis yang menyebabkan depresi dan rasa waswas.
Dengan kata lain? Seseorang bisa tidur lebih nyenyak. Pastinya, tidur yang nyenyak berpengaruh besar pada kesehatan tubuh.
Jantung lebih sehat
Memang, mengampuni dapat membuatmu panjang umur. Namun, karena apa? Salah satunya adalah jantung yang sehat.
Hal tersebut di dukung oleh penelitian berjudul “The soothing effects of forgiveness on victims’ and perpetrators’ blood pressure” dalam jurnal Personal Relationships tahun 2012.
Saat kamu bertengkar dengan seseorang dan memutuskan untuk saling berdamai, para peneliti menyatakan bahwa terdapat penurunan signifikan pada tekanan darah.
“Selain mengampuni, yang di ampuni pun mendapatkan khasiat fisiologis. Di bandingkan dengan yang tidak di damaikan, mereka yang bermusuhan lalu berdamai mengalami penurunan tekanan darah,” papar para peneliti.
Klaim tersebut juga di dasarkan pada penelitian dari Departemen Psikologi University of Tennessee berjudul “A change of heart: cardiovascular correlates of forgiveness in response to interpersonal conflict” dalam Journal of Behavioral Medicine tahun 2003.
Di katakan kalau dengan mengampuni, baik yang melakukan maupun yang bersangkutan mendapat manfaat dari dalam tubuh mereka dan terlepas dari beban alostatis yang sepadan dengan stres akibat “pengkhianatan” dan “konflik” jangka panjang.
Sistem imun yang lebih kuat
Manfaat terakhir dari Memaafkan dan Pengampunan adalah sistem kekebalan tubuh yang juga kecipratan dampak positif.
Tidak main-main, klaim ini di ujikan pada orang-orang dengan HIV. Dilansir MedScape, para peneliti dari Duke University Medical Center yang dikepalai oleh Amy Owen, PhD,
menyatakan bahwa pasien HIV yang mempraktikkan pengampunan memiliki persentase sel CD4.
Sekadar penjelasan singkat, CD4 adalah penanda pada permukaan sel darah putih, terutama limfosit. Jika CD4 di bawah standar, maka artinya tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit, hal yang ditemukan pada orang-orang dengan HIV/AIDS.
Terdapat perbedaan antara penilaian jumlah CD4 dan persentase CD4:
Jumlah CD4: Menandakan berapa sel CD4 yang ada dalam sirkulasi darah.
Persentase CD4: Menandakan persentase total limfosit yang adalah sel CD4.
Dengan kata lain, pengampunan memperbaiki status imun pada orang dengan HIV. Meskipun tidak benar-benar menyembuhkan, tetapi pengampunan terbukti memperbaiki sistem imun yang terkompromi.
“Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kami bahwa terdapat hubungan antara faktor psikososial dan sistem kekebalan tubuh pada orang-orang dengan HIV/AIDS. Pengampunan meningkatkan kesehatan mereka,” tutur Owen.
Demikianlah beberapa manfaat memaafkan dan pengampunan yang dirasakan oleh kondisi fisik dan mental kita. Jadi, setelah tahu manfaatnya ini, maukah kamu mengampuni dan meminta pengampunan? Buang gengsimu dan berdamailah.
BACA JUGA: Masalah Rambut Beserta Kondisi Kesehatan yang Mendasarinya