TaipanQQ lounge – Banyak yang menganggap kalau introvert lebih rentan overthinking karena mereka cenderung pendiam, lebih suka berpikir sebelum bertindak, dan sering menghabiskan waktu sendiri. Namun, bukan berarti extrovert kebal dari kebiasaan ini, lho! Faktanya, cara setiap orang memproses informasi dan emosi punya peran besar dalam kecenderungan overthinking, terlepas dari tipe kepribadiannya Introvert vs Extrovert Siapa yang Lebih Sering Overthinking
Introvert: Si Pemikir yang Rentan Overthinking?
Introvert di kenal sebagai pribadi yang lebih suka menyendiri, berpikir lebih dalam sebelum berbicara, dan lebih nyaman dengan refleksi diri. Karena cenderung memproses segala sesuatu secara internal, bukan gak mungkin kalau introvert lebih mudah terjebak dalam overthinking.
Misalnya saja, ketika menghadapi masalah, introvert cenderung menganalisis situasi secara mendalam, mempertimbangkan berbagai skenario, dan sering kali menyalahkan diri sendiri jika ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Bahkan, obrolan sederhana atau kejadian kecil pun bisa terus mereka pikirkan selama berjam-jam
Extrovert: Lebih Santai atau Justru Overthinking dalam Bentuk Lain?
Berkebalikan dari introvert, extrovert sering di anggap lebih santai dan gak gampang overthinking karena mereka lebih spontan dan cenderung mengekspresikan apa yang mereka pikirkan secara langsung. Namun, bukan berarti mereka terbebas dari overthinking, lho!
Jika introvert lebih sering memproses pikiran secara internal, extrovert cenderung melampiaskan overthinking mereka dengan berbicara kepada orang lain. Mereka bisa saja terus-menerus mengulang topik yang sama dalam berbagai percakapan, mencari validasi dari orang lain, atau merasa perlu segera menyelesaikan masalah tanpa berpikir panjang.
Jadi, Siapa yang Lebih Rentan Overthinking?
Introvert cenderung overthinking secara internal, merenungkan segala sesuatu terlalu dalam, dan sering menyalahkan diri sendiri. Sementara itu, extrovert lebih cenderung overthinking secara eksternal, mengandalkan orang lain untuk validasi dan sering merasa gelisah tentang bagaimana mereka di nilai oleh lingkungan sosial. Jadi, bukan soal tipe kepribadian mana yang lebih sering overthinking, tapi lebih kepada bagaimana seseorang mengelola pikirannya agar tidak berlarut-larut dalam kecemasan yang berlebihan.