Kebiasaan Buruk Yang Memicu
BERITA UNIK

Kebiasaan Buruk Yang Memicu Konflik Rumah Tangga

TAIPANQQ – Kebiasaan Buruk Yang Memicu Konflik Rumah Tangga. Setiap pasangan suami istri pasti mengalami konflik di dalam rumah tangganya, meskipun mereka tampak selalu terlihat harmonis sepanjang waktu.

Konflik bisa menjadikan hubungan pernikahan lebih tumbuh karena saling belajar dalam menyelesaikan masalah. Kadang memang suami istri perlu mengalami perselisihan agar kedua pihak bisa menemukan solusi. Hal ini tentu lebih baik ketimbang menghindar dan lari dari setiap masalah yang sedang terjadi.

Namun, perhatikan beberapa hal yang harus di waspadai saat bertengkar dengan pasangan. Jangan lakukan hal-hal berikut ini saat bertengkar karena bisa memicu konflik rumah tangga yang lebih besar. 

Apa saja? Berikut telah TAIPANQQLOUNGE rangkum dari berbagai sumber.

1. Melakukan gestur tubuh yang bisa memancing amarah pasangan

Saat bertengkar sebaiknya hindari gestur tubuh seperti menyilangkan lengan atau kaki, menunjuk dengan jari telunjuk, mengepalkan tangan, tertawa sinis sambil memutar mata dapat membuat pasangan semakin sensitif dan memicu amarahnya.

Saat bertengkar, cobalah duduk berhadapan dengan pasangan sambil melakukan kontak mata. Hal ini menunjukkan bahwa Mama siap mendengarkan semua keluhan pasangan.

Saat argumen mulai mereda, kalian bisa berpegangan tangan. Berikan pelukan saat ia sedang kesal atau menangis, tetapi lakukan sentuhan hanya jika ia siap untuk disentuh oleh Mama.

2. Merembet ke topik masalah yang lain saat bertengkar

Meskipun pertengkaran di picu oleh satu topik, namun biasanya masalah akan merembet kemana-mana. Akhirnya kalian akan mulai berdebat tentang hal-hal lain yang tidak terkait.

Saat bertengkar tentunya kita selalu ingin mengungkit kesalahan pasangan di masa lalu. Namun, hal itu hanya akan memperkeruh keadaan saja karena kecil kemungkinan pasangan suami istri bisa mengatasi beberapa masalah sekaligus.

Sebaiknya pasangan fokus hanya pada topik yang di permasalahkan saat itu saja. Jika salah satu di antara kalian mulai mengarah ke topik lain, kembalikan diskusi ke masalah utama.

Kebiasaan Buruk Yang Memicu Konflik Rumah Tangga

3. Menyalahkan pasangan atas penyebab pertengkaran

Saat bertengkar tentunya kita pasti memiliki keinginan untuk membuktikan bahwa sebetulnya pasangan kita yang salah. Namun, jika suami memang terbukti salah sebaiknya Mama jangan menudingnya dengan jari telunjuk. “Ini semua salahmu!”, kata-kata tersebut juga seharusnya tidak di ucapkan saat sedang bertengkar.

Mama mungkin menang dalam pertengkaran ini, namun pada akhirnya hubungan kalian berdua semakin renggang.

Untuk mengatasi suami yang berbuat salah, Mama sebisa mungkin cobalah untuk bersabar dan memahaminya. Bersikaplah terbuka dan dengarkan cerita dari sudut pandangnya.

4. Mendiamkan pasangan selama berhari-hari

Saat kesal Mama mungkin tidak ingin berkomunikasi sama sekali dengan suami, bahkan sampai mengabaikan keberadaannya. Sikap ini di sebut silent treatment. Pasangan melakukannya untuk menghindari konflik, bahkan menyatakan bahwa kita sedang marah atau bisa juga untuk memberi hukuman pada pasangan.

Apa saja alasannya, memberi perlakuan diam bukan cara yang tepat karena Mama dan suami tidak saling terbuka untuk membahas serta menyelesaikan konflik.

Jika Mama ingin melepaskan diri dari konflik yang memanas, alih-alih mendiamkan suami cobalah beri tahu mereka bahwa kamu perlu waktu untuk menenangkan diri. Setelah Mama cukup tenang dan bisa mengatur emosi dengan baik, kalian berdua bisa berdiskusi dengan kepala dingin.

5. Tidak mau mendengarkan argumen pasangan

Biasanya saat bertengkar, masing-masing ingin di dengarkan tetapi tidak mau mendengarkan argumen pasangannya. Membantah dengan nada tinggi atau menyela saat pasangan sedang bicara dapat membuat konflik semakin memanas.

Sebaiknya kalian berdua menerapkan metode “5-5-5”, di mana Mama dan suami masing-masing membutuhkan waktu 5 menit untuk berbicara serta mendengarkan secara bergantian. 5 menit pertama Mama bicara dan suami mendengarkan, kemudian 5 menit selanjutnya giliran suami yang bicara dan Mama mendengarkan.

Kebiasaan Buruk Yang Memicu Konflik Rumah Tangga

6. Bertengkar di tempat yang salah dan menggunakan media yang salah

Bertengkar di tempat umum seperti kantor atau rumah orangtua dapat membuat pertengkaran semakin besar karena melibatkan banyak pihak.

Selain itu, pertengkaran melalui pesan teks atau panggilan telepon juga dapat menyebabkan kesalahpahaman. Kita tidak dapat melihat ekspresi wajah dan bahasa tubuh pasangan, sehingga kita kesulitan memahaminya.

Ketika kalian bertengkar di tempat yang salah, sarankan pada pasangan untuk mendiskusikan masalah ini lebih lanjut nanti di tempat yang tertutup.

Sementara itu, jika kalian bertengkar lewat pesan teks atau telepon, lebih baik mintalah untuk bertemu langsung dan membicarakan masalahnya.

7. Menggunakan kata-kata kasar dan hinaan

Saat bertengkar pasti kita hilang kendali dan mengeluarkan kata-kata kasar tanpa di sengaja. Sebaiknya hindari kebiasaan jelek ini jika tak mau menyesal nantinya.

Jangan terlalu berlarut-larut dalam emosi. Berpikirlah sebelum bicara. Ucapkan pendapat yang memang ada perlu di utarakan. Saling membalas dengan kata-kata kasar dan hinaan tidak akan bisa menyelesaikan konflik.

8. Mengancam pasangan dengan mengakhiri hubungan

Saat bertengkar sebaiknya jangan mengancam pasangan dengan kalimat-kalimat seperti ingin hubungan. Misalnya mama ingin mengatakan bahwa sikap suami berubah jadi semakin dingin. Namun Mama malah mengungkapkannya dengan nada mengancam seperti, “Aku tidak mau lagi tinggal bersama suami yang cuek! Kita cerai saja.”

Hal ini hanya akan menambah drama yang tidak perlu dalam pertengkaran kalian. Pasangan yang merasa di ancam juga membuatnya tidak bebas untuk mengekspresikan argumen, apalagi ketika hubungan rumah tangganya di pertaruhkan.

Sebaiknya berhati-hatilah saat berucap karena ketika bertengkar kita terbakar emosi, sehingga tidak dapat berpikir jernih.

Kebiasaan Buruk Yang Memicu Konflik Rumah Tangga

9. Berdebat saat lelah atau lapar

Saat lelah dan lapar kita biasanya jadi sensitif. Oleh karenanya, jika Mama dan suami bertengkar saat kalian lelah dan lapar, itu artinya pertengkaran ini terjadi bukan karena kalian tidak cocok.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan glukosa rendah (yang berasal dari makanan) menunjukkan perilaku lebih agresif terhadap pasangannya.

Pikirkan sejenak apakah kalian berdebat karena masalah tertentu atau karena kalian berada dalam keadaan sensitif yang rasanya ingin memulai perkelahian.

BACA JUGA : Kenapa Cowok Bisa Menyayangi Lebih Dari 1 Cewek

10. Selalu mengucapkan kata-kata seperti “Kamu selalu” dan ” Kamu tidak pernah”

Dengan mengucapkan kata-kata ini, Mama seolah memberi tahu bahwa suami tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar. Selain itu, Mama pun tidak yakin kalau ia bisa berubah. Hal ini justru akan membuatnya semakin tidak ingin melakukan yang terbaik untuk Mama karena selalu di anggap salah.

Mulai saat ini hindari menggunakan kata “selalu” dan “tidak pernah” saat berdebat. Jika ada hal yang membuat Mama kesal, jelaskan secara spesifik situasinya, seperti “Aku kesal karena kamu tidak datang ke pertunjukan anak kita hari ini di sekolahnya, padahal kamu sudah janji!”

Dengan cara ini, suami akan tahu di mana letak kesalahan mereka. Pasangan pun jadi punya keinginan untuk berubah dan memperbaiki kesalahannya.

Nah Ma, itulah beberapa hal yang sebaiknya tidak di lakukan saat bertengkar dengan suami. Selesaikan konflik rumah tangga di antara kalian dengan cara yang sehat ya!

SUMBER : TAIPANQQLOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *