Kenapa Kita Lupa Mimpi Semalam Setelah Bangun? – TaipanQQ – Seberapa sering kamu terbangun karena mimpi namun tak bisa mengingat hal apa yang sebenarnya kamu mimpikan? Bagi sebagian orang, hal ini merupakan sesuatu yang biasa mereka alami sehari-hari.
Ketika terbangun dalam kondisi ini, kamu tak bisa mengingat mimpimu secara detail. Hanya ingatan mengenai apakah hal ini menyenangkan atau tidak yang terlintas dalam otakmu.
Lalu kenapa hal ini bisa terjadi? Dilansir dari Medical Daily, tim peneliti dari Amerika Serikat dan Jepang telah memiliki jawaban mengapa seseorang melupakan mimpi mereka. Mereka menyebut bahwa otak bakal secara aktif melupakan saat seseorang masuk dalam fase tidur rapid eye movement (REM).
REM merupakan fase tidur yang terjadi 90 menit setelah kamu tertidur. Pada fase ini, tangan dan kaki tak bisa digerakkan, detak jantung meningkat, mata berkedip dengan cepat, dan kamu mulai bermimpi.
Kenapa manusia bermimpi?
Mimpi adalah cerita atau gambar yang dibuat oleh pikiran saat kita tertidur. Mimpi bisa menghibur dan menyenangkan sehingga ingin diingat saat terbangun. Bisa juga mimpi Anda mengganggu, aneh, dan menyeramkan sehingga ingin dilupakan.
Seseorang bisa bermimpi karena mimpi tersebut merupakan wujud sinyal acak dari otak dan tubuh atau sebagai reaksi otak ketika memproses informasi yang Anda dapatkan di siang harinya.
Kenapa sulit sekali mengingat mimpi semalam?
Ada beberapa kemungkinan mengapa seseorang tidak bisa mengingat mimpi. Pertama, ada kemungkinan bahwa tidur REM tidak terjadi secara normal seperti biasanya. Tidur REM adalah fase tidur bermimpi yang biasanya terjadi 90 menit setelah seseorang mulai tertidur. Pada fase ini, otak lebih aktif, detak jantung dan napas Anda menjadi lebih cepat. Tidur ini menandakan bahwa Anda tidak tidur dengan nyenyak karena mata Anda mengalami gerakan cepat. Siklus tidur ini hanya sebentar dan paling lama dapat bertahan hingga satu jam. Peralihan dari fase tidur REM ke fase tidur lain, misalnya tidur nyenyak, juga membuat mimpi mudah terlupakan.
Dilansir dari Scientific American, Ernest Hartmann, profesor psikiatri di Tuffs University School of Medicine sekaligus pendiri Sleep Disorder Center di Newton Wellesle Hospital menjelaskan bahwa hampir semua orang yang bangun tidur lupa dengan mimpi yang mereka alami. Ini dikaitkan dengan neurokimia (proses kimia pada saraf) di otak saat tidur REM terjadi.
Selain itu, penjelasan yang paling diyakini dan yang paling sederhana mengapa Anda susah mengingat mimpi semalam yaitu otak Anda terkadang tidak menyimpan hal-hal yang sifatnya tidak penting; apalagi seperti mimpi yang kadang tidak jelas, tidak beralur, dan tumpang tindih.
Coba saja Anda ingat-ingat, tadi pagi saat mandi Anda bengong memikirkan apa saja? Susah sekali untuk mengingatnya, bukan? Sedangkan Anda mungkin masih ingat seperti apa suasana wisuda Anda bertahun-tahun yang lalu. Ini merupakan bukti bahwa otak manusia memang bisa membedakan informasi mana yang penting disimpan dalam memori, dan mana yang tidak penting dan bisa dibuang. Kenapa Kita Lupa Mimpi Semalam Setelah Bangun?
Walaupun sebagian besar mimpi tersebut hilang, Anda tetap bisa merasakan bahwa Anda baru saja bermimpi. Misalnya, mimpi yang mengesankan atau menakutkan.
Mimpi tersebut akan menarik perhatian karena adanya keterkaitan emosi dan mengaktifkan korteks prefontal dorsolateral dan amigdala, yaitu area otak yang memfasilitasi memori dan area otak yang berkaitan dengan emosi. Ini membuat Anda bisa mengingat mimpi, tapi hanya sebatas pada bagian-bagian tertentu yang menarik perhatian Anda.
Apa lagi yang membuat kita tak ingat mimpi semalam?
Penggunaan obat-obatan antidepresan memiliki pengaruh yang kuat untuk menunda atau mengurangi jumlah tidur REM. Demikian juga dengan konsumsi alkohol berlebihan. Ini akan menekan fase tidur REM walaupun tidak secara keseluruhan. Menggunakan alarm juga bisa mengganggu tidur REM menjelang pagi.
Gangguan tidur seperti sleep apnea juga bisa menganggu kemampuan Anda untuk mengingat mimpi. Penyakit sleep apnea yang tidak diobati bisa memengaruhi tidur REM Anda karena adanya gangguan pada pernapasan dan relaksasi otot saluran pernapasan.