Kisah Orang yang Meninggal Karena Kebodohannya – TaipanQQ – Kematian memang bukan hal yang patut dibercandakan. Dan sudah tentu setiap orang, termasuk kamu, suatu hari nanti bakal merasakan kematian. Bukan maksud nakut-nakutin ya, tapi kalau dibayangin, kematian memang salah satu hal paling mengerikan yang bakal terjadi dalam hidup.
Kita nggak tahu kapan dan bagaimana kita bakal meninggal. Tapi sebagai manusia yang dianugerahi akal, seenggaknya kita bisa berusaha memperpanjang usia dengan hal-hal yang simpel. Contohnya dengan menjaga kesehatan, memiliki pola hidup yang baik, dan lebih berhati-hati dalam berkendara ataupun dalam kegiatan lain yang bisa mengancam keselamatan hidup. Ngak sulit kan, guys?
Tapi memang dasarnya manusia. Ada yang cerdas, yakni mereka yang saya anggap menerapkan contoh yang disebutin di atas; ada pula yang kurang memanfaatkan akal, yakni mereka yang malah menantang keselamatan jiwa dan terkadang tanpa tujuan jelas pula. Nah, orang-orang tipe kedua ini yang bakal kita bahas sekarang.
Oh iya, kisah ini sudah dikonfirmasi kebenarannya dan tercantum dalam daftar nominasi Darwin Awards, penghargaan bagi orang yang dianggap mati secara “sukarela” karena kebodohan mereka yang di luar nalar. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut Kisah Orang Yang Meninggal Karena Kebodohannya Sendiri
Supir truk yang mungkin kebanyakan nonton film aksi
Pada tahun 1995, seorang supir truk asal Amerika bernama James Burns meninggal setelah berusaha memperbaiki truknya yang tengah melaju di jalan tol. Sebenarnya truk yang dikendarai James nggak rusak-rusak amat dan masih bisa melaju dengan mulus. Tapi waktu itu, ban truk mengeluarkan suara aneh yang bikin James penasaran dan ingin segera memperbaikinya.
Alih-alih memperbaiki roda truknya setelah menepi, James malah nyuruh temannya buat mengambil alih kemudi biar dia bisa cek apa yang salah pada ban truknya. Kejadian selanjutnya kayak di film-film aksi nih. Di saat truknya lagi ngebut, James dengan berani keluar dan menempel ke bagian bawah truknya. Tapi sebelum James berhasil membetulkan apa pun itu yang salah dengan ban truknya, dia keburu kehilangan keseimbangan.
Selanjutnya udah bisa kamu tebak. Nggak lama setelah itu nama James muncul di koran.
Pengkhianat di dalam van
Marco dan teman-temannya sedang berkendara dengan van di suatu pegunungan. Pada saat mereka menuruni sebuah bukit, tiba-tiba rem van tersebut blong. Sialnya lagi, di ujung jalur itu ada tikungan dan tebing yang curam.
Marco yang saat itu jadi supirnya langsung panik. Ia lalu melompat keluar dari van yang sedang melaju tanpa kasih tahu teman-temannya tentang masalah rem tersebut.
Untungnya di tengah kekacauan itu, salah satu teman Marco langsung mengambil alih kemudi dan berhasil mengendalikan van yang hampir terjun ke jurang. Van tersebut akhirnya berhenti di tepi tebing. Nah, pas mereka naik bukit lagi buat memeriksa keadaan Marco (dan mengutuk aksi pengecutnya), ternyata nyawanya udah melayang. Kepalanya membentur trotoar dengan keras akibat aksi melompatnya yang “heroik”.
Balon helium dan GPS.
Adelir Antonio de Carli adalah seorang pendeta asal Brazil. Ia juga merupakan pembela hak asasi manusia sekaligus seorang sky diver berpengalaman. Buat menaikkan penggalangan dana di acara amalnya di tahun 2008, ia menyiapkan parasut, helm, GPS, makanan, minuman, dan baju termal untuk mengudara dengan sebuah kursi yang diikat pada 1000 balon helium. Kisah Orang yang Meninggal Karena Kebodohannya.
Satu faktor yang bikin penerbangannya berujung maut adalah karena sang pendeta nggak tahu cara memakai GPS. Setelah terbang setinggi 6000 meter, ia melakukan panggilan telepon untuk minta bantuan, tapi nggak ada yang bisa bantu. Tim pencari pun nggak tahu di mana Antonio berada sebab dia nggak menggunakan GPS-nya.
Sembilan hari setelah penerbangan, Antonio belum juga ditemukan dan tim SAR pun udah nyerah. Sebenarnya ia bisa aja terjun dari balon menggunakan parasut untuk menyelamatkan diri, tapi entah kenapa ia gak memakainya.
Dua bulan kemudian sebagian jasad Antonio ditemukan oleh kru pengeboran minyak, 100 km di lautan lepas.
Lelaki yang pamer gigitan ular
Pada tahun 1997, seorang pria bernama Wayne Roth asal Pennsylvania, Amerika, digigit ular kobra peliharaan temannya, Roger, setelah mencoba untuk mengangkat ular tersebut dari kandang.
“Gue gak perlu ke rumah sakit, Ger. Gue pria. Segini doang mah cetek!” kira-kira begitu perkataan Wayne kepada Roger waktu itu.
Nggak lama berselang, Wayne malah ngajak Roger ke pub. Di sana Wayne pengin membuktikan kalau ia memang “pria sejati”. Ia pamerkan luka gigitan ular ke teman-temannya di pub sambil minum-minum dan ngobrol ngalor-ngidul. Sejam kemudian Wayne langsung sekarat dan akhirnya tewas.
Kontes machoman dua pria idiot
Pada tahun 1996, seorang petani asal Polandia bernama Krystof Azninski mendapatkan anugrah Darwin Award of the Year akibat keberaniannya memotong kepalanya sendiri.
Berdasarkan laporan surat kabar Reuters, Azninski dan teman-temannya yang waktu itu sedang mabuk memutuskan untuk bertelanjang dada dan melakukan kontes pria ter-macho sedunia. Kontes dimulai dengan memukul kepala masing-masing dengan lobak beku. Tapi perlahan-lahan, kontes itu meningkat ke tahap yang lebih ekstrem.
Nah, waktu salah seorang kontestan motong kakinya sendiri pakai gergaji mesin, Tuan Azninski merasa panas. Ia ambil gergaji mesin tersebut dan dengan macho-nya melayangkan benda tajam itu ke lehernya.
Waktu diwawancara, salah satu teman Azninski bilang, “Konyol sekali. Waktu kecil dulu ia suka pakai rok kakak perempuannya, tapi kini ia mati layaknya pria sejati.” Jujur aja, komentar ini bikin tambah gereget saking bodohnya.
Baca juga : Blunder Dunia Bisnis Patut Dijadikan Pelajaran