7 Zat Aditif pada Makanan yang Perlu Dihindari
ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ

7 Zat Aditif pada Makanan yang Perlu Dihindari

TaipanLounge – Zat aditif kerap di tambahkan ke dalam berbagai jenis makanan olahan sebagai penambah cita rasa atau pengawet makanan. Meski memiliki beragam fungsi konsumsi makanan dengan kandungan zat ini sebaiknya di batasi karena dapat berbahaya bagi kesehatan, terutama bila di konsumsi berlebihan 7 Zat Aditif pada Makanan yang Perlu Di hindari

Zat aditif merupakan zat yang di tambahkan ke dalam makanan selama atau setelah proses pengolahan makanan. Penambahan zat ini umumnya di lakukan guna mengawetkan, menambah cita rasa, memperbaiki tesktur, atau mempercantik tampilan makanan

Jenis zat aditif yang di gunakan pun beragam, bahkan vitamin dan mineral juga bisa termasuk dalam zat aditif. Vitamin atau mineral kerap di tambahkan dengan alasan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai gizi makanan tertentu.

Zat Aditif yang Sebaiknya Di hindari
Meski ada beberapa zat aditif yang bermanfaat untuk meningkatkan asupan gizi, sebagian zat ini di

nilai berbahaya jika di konsumsi secara terus-menerus dan berlebihan.

Berikut ini adalah beberapa zat aditif yang sering di gunakan dalam pembuatan makanan beserta potensi bahayanya terhadap kesehatan

7 Zat Aditif pada Makanan yang Perlu Di hindari

  1. Pengawet

Berdasarkan penelitian, zat aditif atau bahan kimia yang di tambahkan agar makanan dapat bertahan lama, seperti benzoat, nitrat, dan sulfit, di duga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila di konsumsi secara berlebihan.

Berbagai gangguan kesehatan dari zat pengawet meliputi peningkatan bahaya oksidasi, risiko kanker, reaksi alergi, dan nafsu makan bertambah

  1. MSG atau monosodium glutamate

Beberapa penelitian mengemukakan adanya efek negatif dari konsumsi MSG bagi kesehatan. Sebagian orang dapat lebih sensitif terhadap zat aditif ini, sehingga pada kadar tertentu, MSG bisa menyebabkan sakit kepala, keringat berlebih, dan mati rasa.

Selain itu, zat aditif yang membuat makanan terasa gurih ini juga sering kali di kaitkan dengan peningkatan risiko kenaikan berat badan dan sindrom metabolik

7 Zat Aditif pada Makanan yang Perlu Di hindari

  1. Sirop jagung tinggi fruktosa

Sirop jagung tinggi fruktosa merupakan pemanis yang sering di gunakan dalam produk makanan dan minuman kemasan, seperti minuman bersoda, kue, dan permen.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bila di konsums secarai berlebihan, zat aditif ini dapat menurunkan fungsi hormon insulin, serta meningkatkan risiko obesitas dan tekanan darah tinggi

  1. Pemanis buatan

Pemanis buatan, seperti aspartam, sering kali di temukan di dalam permen karet, sereal, agar-agar, dan minuman bersoda.

Berdasarkan hasil uji klinis pada hewan, pemanis buatan bisa memicu kanker jika di konsumsi secara berlebihan. Selain itu, konsumsi aspartam berlebihan juga di duga bisa memicu gejala depresi pada orang yang memiliki gangguan mood

7 Zat Aditif pada Makanan yang Perlu Di hindari

  1. Sodium nitrat

Zat aditif ini sering kali di gunakan sebagai bahan pengawet, penyedap, sekaligus pemberi warna kemerahan pada daging olahan. Ketika di panaskan, sodium nitrat akan berubah menjadi nitrosamine, yang di anggap sebagai pemicu risiko kanker di saluran cerna

  1. Gula

Meski zat tambahan yang di gunakan dalam pengolahan makanan adalah gula alami, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, gula juga bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Alasannya, konsumsi gula secara berlebih dan terus-menerus, dapat menimbulkan di abetes, obesitas, serta penyakit jantung

7 Zat Aditif pada Makanan yang Perlu Di hindari

  1. Garam

Garam atau sodium sangat umum di tambahkan pada makanan sebagai pemberi rasa asin. Selain fungsinya sebagai pemanis makanan, mengonsumsi banyak garam juga dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan berupa meningkatnya risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan di abetes.

Beragam jenis zat aditif dalam makanan memang bisa menyebabkan masalah kesehatan. Namun, perlu di ingat pula bahwa faktor gaya hidup yang buruk juga mengurangi timbulnya berbagai penyakit.

Oleh karena itu, mulailah untuk menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin, mencukupi waktu tidur, mengelola stres dengan baik, menghindari kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, dalam rangka mengurangi zat aditif dalam makanan, konsumsi makanan yang diolah sendiri lebih disarankan daripada makanan olahan atau cepat saji. Dengan mengolah makanan sendiri, Anda bisa menentukan seberapa banyak bahan atau porsi makanan yang diperlukan sesuai kondisi tubuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *