Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan
BERITA UNIK

Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan

Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan – TAIPANQQ – Kurma merupakan buah yang sangat populer di Timur Tengah. Di Indonesia sendiri, kurma merupakan buah yang banyak di cari saat bulan Ramadan baik, baik dikonsumsi pada waktu berbuka maupun sahur.

Selain rasanya yang manis, kurma juga bisa memberikan dorongan energi instan, sehingga sangat cocok di jadikan untuk menu berbuka. Juga, kurma merupakan buah yang tinggi nutrisi dan menyediakan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.

Meskipun begitu, konsumsi kurma yang berlebihan juga tidak baik. Inilah potensi dampak buruk yang bisa terjadi bila kamu mengonsumsi kurma terlalu banyak.

Intoleransi fruktosa

Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan

Kurma adalah buah yang mengandung pemanis alami, dengan hampir 30 gram gula per porsi. Di jelaskan dalam laman Livestrong, rasa manis alami kurma sebagian berasal dari kandungan fruktosanya.

Fruktosa adalah gula alami yang bisa ditemukan dalam buah-buahan dan beberapa sayuran. Sayangnya, beberapa orang bisa kesulitan mencerna fruktosa atau yang di kenal sebagai intoleransi fruktosa.

Pada pengidap intoleransi fruktosa, penyerapan fruktosa yang buruk menyebabkan gula melewati sistem pencernaan secara keseluruhan karena tubuh tidak dapat memecahnya. Ketika mencapai usus, ini bisa memicu diare, gas, dan sakit perut karena fruktosa bereaksi dengan bakteri alami di usus.

Meningkatkan kadar gula darah

Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan

Karena kandungan gulanya yang tinggi, kurma di anggap sebagai makanan dengan indeks glikemik tinggi. Indeks glikemik atau GI ialah pengukuran seberapa cepat makanan memengaruhi kadar glukosa darah. Di lansir University Health News, kurma memiliki skor GI 103, sedangkan glukosa di ukur pada 100. Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan.

Tiap 59 gram kurma mengandung hampir 40 gram karbohidrat dengan indeks glikemik 42. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik secara berlebihan dapat meningkatkan peluang terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Mendorong penambahan berat badan

Dampak Buruk Konsumsi Kurma Berlebihan

Kandungan serat pada kurma cukup tinggi, dan selama ini serat di kenal dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, ada alasan yang sangat valid mengapa kurma bukanlah makanan yang ideal untuk mengurangi angka timbangan.

Menurut studi dalam American Journal of Clinical Nutrition, makanan apa pun yang kepadatan energinya tinggi, akan mudah meningkatkan berat badan. Kurma di ketahui memiliki sekitar 2,8 kalori per gram, angka yang hampir dua kali lipat dari makanan dengan kepadatan energi rendah yang memiliki hanya 1,5 kalori per gram.

Jika kamu ingin menjalani penurunan berat badan selama Ramadan, pastikan kamu menghindari makan terlalu banyak kurma, ya.

Masalah pencernaan

Kurma bisa memicu sakit perut karena kandungan seratnya yang tinggi serta sulfit.

Serat adalah karbohidrat nabati yang tidak dapat di cerna di dalam tubuh. Serat dapat membantu memastikan buang air besar tetap lancar. Namun, terlalu banyak serat dapat membanjiri bakteri usus dan menyebabkan sakit perut, menurut International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders.

Sulfit adalah bahan kimia yang di tambahkan pada kurma untuk menjaga lapisan lilin dan kilau. Penambahan sulfit juga berguna untuk meningkatkan umur simpan buah dengan mencegah bakteri berbahaya tumbuh.

Bagi individu yang sensitif terhadap sulfit, kemungkinan besar akan mengalami komplikasi saat makan kurma, seperti kembung yang berlebihan, sakit perut, dan diare.

Apa pun yang berlebihan memang tidak baik. Meskipun secara umum kurma baik di konsumsi saat sahur maupun berbuka, tetap batasi konsumsinya untuk menghindari efek samping dari buah yang satu ini.

Baca juga : Seribu Manfaat Brokoli Salah Satunya Bisa Mencegah Penuaan Dini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *