Masalah Penglihatan Ini Paling Banyak Terjadi – TAIPANQQ – Punya fungsi vital, sayangnya kesehatan mata sering dikesampingkan. Daya penglihatan akan memengaruhi aktivitas sehari-hari. Kalau ada masalah, tentunya produktivitas jadi terganggu, kan?
Ada beberapa faktor yang dapat memicu masalah pada mata, seperti kebiasaan buruk mengucek mata, menatap layar laptop atau perangkat elektronik lainnya selama berjam-jam tanpa istirahat, infeksi bakteri, cedera, debu, dan sebagainya.
Dari sekian banyak gangguan pada mata, berikut ini adalah yang paling sering terjadi dan mungkin kamu alami.
Kelainan refraksi
Kelainan refraksi mata membuat mata jadi tak bisa melihat dengan jelas. Kondisi ini terjadi saat cahaya yang masuk ke mata jatuh ke depan atau belakang retina, sehingga penglihatan jadi buram. Penyebab lainnya bisa juga karena perubahan bentuk kornea dan penuaan lensa mata.
Jenis kelainan refraksi yang paling umum adalah rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), mata silinder (astigmatisme), dan mata tua atau rabun tua (presbiopi).
Menurut “International Journal of Science and Research” tahun 2015, kelainan refraksi mata bisa ditangani dengan penggunaan kacamata, seperti kacamata lensa cekung untuk rabun jauh, kacamata lensa cembung untuk rabun dekat, penggunaan lensa kontak, dan Lasik.
Katarak
Katarak adalah kondisi lensa mata menjadi keruh, membuat pandangan menjadi kabur. Katarak disebabkan karena proses penuaan atau trauma yang mengakibatkan perubahan jaringan mata. Umumnya, katarak terjadi pada orang tua, tapi tak menutup kemungkinan usia lebih muda dan anak-anak juga bisa mengalaminya.
Gejala katarak yang mesti diwaspadai adalah:
- Penglihatan kabur seperti berkabut.
- Melihat lingkaran di sekeliling cahaya.
- Pandangan ganda.
- Sulit melihat pada malam hari.
- Silau saat melihat lampu atau sinar matahari.
- Sering mengganti ukuran kacamata.
- Warna di sekitar mata terlihat memudar.
Satu-satunya terapi untuk pasien katarak atau kekeruhan lensa adalah lewat prosedur bedah katarak. Tak perlu khawatir, studi menyebutkan bahwa lebih dari 90 persen penderita katarak yang menjalani operasi mengalami perbaikan fungsi penglihatan.
Faktor risiko katarak antara lain: penuaan, riwayat trauma pada mata, menderita penyakit tertentu (diabetes, hipokalsemia, atau dermatitis atopik), konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama (misalnya obat kortikosteroid dan amiodaron), infeksi saat kehamilan (seperti rubela), merokok, dan paparan racun. Masalah Penglihatan Ini Paling Banyak Terjadi
Buta warna
Tanda khas buta warna adalah kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu. Jenis buta warna yang paling sering ditemui adalah buta warna merah-hijau. Pada kasus ini, merah dan hijau terlihat sebagai warna yang sama, yaitu kecokelatan.
Dilansir laman allaboutvision.com, umumnya buta warna adalah kondisi keturunan yang lebih banyak dialami laki-laki. Faktor lainnya juga bisa berperan adalah katarak, konsumsi obat-obatan tertentu, cedera mata, dan pertambahan usia.
Retinopati diabetik
Dilansir Mayo Clinic, retinopati diabetik adalah penyakit akibat komplikasi diabetes berdampak pada mata. Kondisi ini merupakan akibat dari kerusakan pembuluh darah pada bagian yang peka terhadap cahaya di retina.
Gejala yang dialami seperti penglihatan buram, noda yang melayang (floaters), noda hitam pada penglihatan, penglihatan menurun secara bertahap, hingga bisa kehilangan penglihatan.
Inilah kenapa penderita diabetes juga sering dianjurkan untuk cek rutin ke dokter mata.
Itulah beberapa masalah penglihatan yang umum terjadi. Untuk menjaga kesehatan mata, rajinlah konsumsi buah dan sayuran yang mengandung vitamin A. Bila merasakan gejala pada penglihatan, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis mata.
Kalau merasa penglihatanmu normal, kamu tetap disarankan untuk cek kesehatan mata secara berkala, yaitu 1-2 kali setahun. Yuk, lebih perhatian pada kesehatan mata kita!
Baca juga : Cara Alami Kendalikan Tekanan Darah Tinggi