BERITA UNIK

Mencegah Stunting Bisa Dilakukan Sejak Remaja

TaipanQQ Lounge Mencegah Stunting Bisa Dilakukan Sejak Remaja,Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang masih masih menjadi momok di Indonesia. Pengamat Kesehatan, Dr Reisa Broto Asmoro, mengatakan, remaja punya peran sangat besar dalam memerangi kejadian stunting.

Raisa, menjelaskan, stunting atau masalah gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek bisa terjadi karena kurangnya asupan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan. Hal ini terjadi lantaran kurangnya pengetahuan remaja putri calon ibu.

“Stunting itu suatu penyakit yang tidak bisa balik lagi. Yang sudah kena stunting, tidak bisa balik normal,” Reisa mengingatkan.

Perlu diingat bahwa remaja adalah calon ayah dan ibu di masa depan. Sayangnya, ilmu menjadi orangtua tidak pernah mereka dapat secara utuh. Ketika menerima ilmu pelajaran biologi di bangku sekolah, hanya berkutat di masalah reproduksi.

“Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan memasukkan ilmu parenting di masa-masa remaja yang memang sedang belajar sesuatu,” kata dia.

“Masa-masa sedang pengin tahu sesuatu, penasaran, terlebih di masa-masa pubertas. Kalau mereka enggak ada ilmunya, enggak siap untuk kelak jadi orangtua,” Reisa menekankan.

Mencegah Stunting Bisa Dilakukan Sejak Remaja

Mencegah Stunting Bisa Dilakukan Sejak Remaja

Penting Punya Ilmu Parenting Guna Cegah Anak Jadi Stunting

Wanita yang saat ini menjabat Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia ini melanjutkan, saat remaja tak punya ilmu menjadi orangtua, dikhawatirkan akan pusing sendiri ketika kelak akan merawat manusia lainnya.

Kalau tidak siap, kata Reisa, bagaimana mau bertanggung jawab menghidupi manusia lainnya?

“Kenapa harus dari remaja? Karena yang namanya ilmu harus diulang-ulang dan dijadikan kebiasaan. Kalau tidak, sangat sulit diterapkan,” katanya.

Ibu berperan dalam menentukan 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak. Namun, untuk menyiapkan itu semua, tidak cukup hanya 1.000 hari sebelum pernikahan itu terlaksana.

“Edukasi ini penting diberikan di usia remaja. Informasinya harus tepat,” kata Reisa.

“Indonesia dengan 1.000 mitos, yang belum tentu benar, takutnya malah dipercaya sama anak-anak yang lagi cari informasi ini. Takutnya ini yang dibawa terus sampai mereka ingin punya anak,” sambungnya.2 dari 3 halaman

Sebelum Cegah Anak Stunting, Calon Ibu Harus Sehat Sejak Remaja

Penting menyadarkan para remaja untuk hidup sehat. Pastikan anak menjalankan diet dengan pola makan gizi seimbang dan teratur.

“Anak masih tergantung yang disiapkan di rumah. Yang belum tentu juga dia suka. Itu mengapa banyak anak yang mengalami defisiensi energi berat. Belum lagi kalau mereka kena anemia dan ini tak segera ditangani sampai mereka menikah dan hamil, ini bisa berdampak,” katanya.

Menurut Reisa, menjadi sehat cukup mudah untuk dilakukan. Cukup dengan memerbanyak aktivitas fisik, makanan harus diatur, hindari merokok dan juga alkohol.

“Saya juga heran, kenapa anak-anak tidak suka dan buah sayur? Padahal ini suatu hal yang penting. Kita butuh vitamin dan mineral. Untuk mendapatkan itu, cukup dengan makan buah dan sayur,” kata Reisa.

“Kalau anak tidak suka sayur, orangtua bisa bikin yang enak, dibikin dengan bumbu-bumbu yang enak sehingga rasanya tidak sayur banget,” Reisa menekankan.3 dari 3 halaman

Cek Kesehatan Anak Meskipun Mereka Tumbuh Remaja

Selain itu, rutin cek kesehatan, saran Reisa. Dia, mengingatkan, mengetahui perkembangan tinggi dan berat badan anak tidak boleh berhenti saat mereka tumbuh remaja. Ketika anak sudah remaja pun penting untuk mengetahui hal serupa.

“Jangan-jangan lingkar perutnya berlebih, beratnya kurang, kolesterol, minumannya terlalu banyak yang tinggi gula. Sebab, sekarang itu katanya saja sehat, tapi isinya gula semua,” katanya.

Menurut Reisa, tak ada salahnya memasukkan pelajaran menjadi orangtua ke pelajaran reproduksi. Sehingga, tak sebatas reproduksi saja, tapi bagaimana hasil dari reproduksi tersebut.

“Hasil reproduksi itu kan manusia. Bagaimana cara merawat manusia itu juga penting, termasuk inisiasi menyusui dini (IMD) dan upaya-upaya lain agar bayi yang lahir sehat, tidak stunting,” ujarnya.

Baca juga:10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak

Sumber : TaipanQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *