Mengenal Antropologi: pengertian, ruang lingkup, dan konsep dasarnya. Antropologi merupakan ilmu tentang manusia
Kamu pernah mendengar istilah antropologi? Istilah tersebut memang kurang familier di kalangan umum. Bahkan, tidak banyak yang tahu bahwa ada istilah antropologi. Padahal, antropologi juga dipelajari di sekolah.
Meski merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia, antropologi ini masih berkaitan erat dengan ilmu sosiologi. Hal tersebut dikarenakan keduanya sama-sama mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial dan membutuhkan interaksi satu sama lain.
Agar kamu lebih memahaminya, berikut telah TAIPANQQ LOUNGE rangkum tentang pengertian antropologi, ruang lingkup, dan konsep dasarnya. Yuk, disimak!
1. Pengertian antropologi
Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yakni anthropos dan logos. Anthropos berarti “manusia” atau “orang”, sedangkan logos berarti “wacana” atau “ilmu”. Secara umum, antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia mulai dari komunikasi, sosialisasi, hingga adaptasi manusia dengan lingkungannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antropologi merupakan ilmu tentang manusia khususnya asal-usul, warna, bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau. Sementara itu, dilansir dari Ensklopedia Britannica, antropologi merupakan ilmu kemanusiaan yang mempelajari berbagai aspek manusia, mulai dari biologi, sejarah evolusi homo sapiens, hingga ciri-ciri masyarakat dan budayanya.
Adapun pengertian antropologi menurut para ahli yang dilansir dari buku berjudul “Buku Ajar Antropologi dan Sosiologi” adalah sebagai berikut.
- Conrad Phillip Kottak mengatakan bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari keragaman manusia secara holistik meliputi aspek sosial budaya, biologis, kebahasaan, dan lingkungannya dalam dimensi waktu lampau, saat ini, dan di masa yang akan datang. Menurutnya, antropologi juga terbagi empat subdisiplin, yaitu antropologi sosial budaya, arkeologi, antropologi biologi, dan linguistik antropologi.
- Menurut Koentjaraningrat, antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang dihasilkan.
- William A. Haviland menjelaskan, antropologi merupakan studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
- Menurut David Hunter, antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
2. Ruang lingkup antropologi
Antropologi memiliki kedudukan yang sama dengan cabang ilmu lainnya, misalnua ilmu sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan lain sebagainya. Meski begitu, antrpologi masuk ke dalam kategori ilmu humaniora karena mempelajari tentang manusia. Adapun ruang lingkup antropologi terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
2.1. Objek antropologi
Objek antropologi dibedakan menjadi dua, yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Antropologi fisik merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai organisme biologis.
Di mana, jenis antropologi fisik ini digunakan untuk melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya, serta berbagai jenis spesies. Sementara itu, antropologi budaya adalah ilmu yang mempelajari manusia yang perhatiannya terfokus pada kebudayaan manusia atau cara hidup manusia dalam masyarakat.
2.2. Hubungan hukum dan kebudayaan
Hukum sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Hal tersebut dikarenakan hukum salah satu produk kebudayaan atau ciptaan manusia. Hukum diciptakan dengan karakteristik yang berbeda-beda, tergantung daerah masing-masing, karena disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Dengan demikian, kebudayaan membentuk hukum.
2.3. Budaya dan kebudayaan
Suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur merupakan definisi dari budaya. Budaya terbentuk dari unsur-unsur, seperti agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dan lain-lain.
Kebudayaan berasal dari kata “budaya”. Tidak heran, istilah budaya memiliki keterkaitan dengan makna. Kebudayaan adalah hasil dari budaya, yaitu kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, sama seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
3. Konsep dasar antropologi
Ada beberapa konsep dasar dalam antropologi. Berikut konsep dasar antropologi yang dilansir dari jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.
- Kebudayaan. Konsep dasar antropologi ini mengacu pada kumpulan pengetahuan secara sosial yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
- Evolusi. Konsep dasar antropolpgi yang satu ini merupakan bagian dari proses transformasi yang berlangsung secara bertahap.
- Culture area, adalah daerah budaya yang merupakan daerag geografis dengan ciri-ciri budaya dan kompleksitas lainnya.
- Akulturasi, adalah sebuah proses untuk saling memengaruhi dari budaya yang asing dan sangat berbeda sifatnya. Nantinya, unsur kebudayaan ini akan di akomodasikan ke kebudayaan itu sendiri dengan berpegang pada unsur kebudayaan aslinya.
- Defusi, adalah suatu proses untuk penyebaran beberapa unsur secara luas. Dengan demikian, hal tersebut dapat melewati batasan tempat di mana kebudayaan itu muncul pada awalnya.
- Ethosentrisme, merupakan penilaian untuk kebudayaan lain atas nilai atau standar budaya itu sendiri.
- Tradisi. Konsep dasar antropologi ini merupakan sebuah pola perilaku yang telah di lakukan secara berulang kali oleh sekelompok individu. Lama kelamaan, pla perilaku inilah yang menjadi dasar sebuah tradisi.
- Tabu, artinya yang terlarang. Hal tersebut di maksudkan dalam konteks bersentuhan dengan kepala suku atau lainnya.
- Ras dan etnik, adalah sekelompok manusia yang memiliki beberapa kesamaan. Biasanya, di karenakan faktor keturunan. Oleh sebab itu, sekelompok manusia ini memiliki kesamaan berdasarkan dari segi fisik.
- Stereotip, merupakan salah satu penghambat terjadinya komunikasi antar budaya. Stereotip sendiri berarti suatu persepsi yang di layangkan kepada seseorang dengan berdasarkan kategori atau keyakinan tertentu dalam suatu kelompok.
- Magis, yaitu penerapan yang salah dalam dunia materiil. Dunia materiil yang di maksud adalah pendukung sebuah pemikian mengenai dunia fana.
- Kekerabatan atau keluarga, yakni institusi domestik yang memiliki ketergantungan pada afeksi.
- Perkawinan. Konsep dasar antropologi ini mengacu pada konsep formal, yakni pemanduan hubungan antara dua individu dengan jenis kelamin yang berbeda. Hal tersebut di lakukan secara simbolis atau seremonial.
4. Manfaat adanya antropologi
Dengan adanya antropologi, antropolog (orang yang bekerja dalam lingkup antropologi) dapat mengembangkan pengetahuan mengenai manusia, baik fisik atau biologis maupun secara sosio-kultural. Selain itu, antropologi berguna untuk mencapai pengertian mengenai manusia dalam masyarakat untuk membangun masyarakat itu sendiri. Adapun manfaat antropologi bagi masyarakat adalah sebagai berikut.
- Dapat membantu melihat dengan jelas bagaimana pola kehidupan kedudukan manusia secara universal.
- Dapat mengetahui dan mengkaji kedudukan manusia dalam masyarakat.
- Memperluas wawasan mengenai budaya lain yang belum di ketahui.
- Lebih memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang di anut oleh masyarakat tertentu di belahan dunia.
- Membuat masyarakat lebih tanggap (peka), kritis, dan rasional dalam menghadapi perubahan maupun gejala sosial di masyarakat yang semakin kompleks.
- Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan penciptaan teori-teori tentang asal-usul kepercayaan, perkawinan, keluarga, perilaku bernegara, dan sebagainya.
- Membuat masyarakat menjadi lebih bijak dalam menerapkan ilmu sosial dalam aspek kehidupan sosial bermasyarakat.
- Mampu mengetahu berbagai macam masalah dalam masyarakat dan mengambil keputusan atau inisiatif dalam pemecahan masalah.
Itulah penjelasan mengenal Antropologi: pengertian, ruang lingkup, dan konsep dasarnya. Semoga dengan informasi mengenal Antropologi: pengertian, pengetahuan dan wawasan anak mama semakin bertambah ya!
SUMBER : TAIPANQQ LOUNGE