Napheesa Collier Pebasket Elite Peraih DPOY WNBA 2024
TAIPANQQ Lounge –Napheesa Collier Pebasket Elite Peraih. Minnesota Lynx tampil memukau pada musim reguler WNBA 2024. Permainan mereka terbilang solid bahkan dominan. Hingga akhir musim reguler, Lynx bertengger di puncak klasemen Wilayah Barat atau posisi kedua secara keseluruhan. Tak sampai di situ, mereka juga berhasil menembus Final WNBA 2024 dan bertemu dengan New York Liberty.
Ada satu sosok kunci di balik ketangguhan Lynx, yaitu Napheesa Collier. Dia adalah salah satu pebasket perempuan terbaik yang miliki Amerika Serikat saat ini. Tak hanya berhasil membantu timnya lolos ke Final WNBA 2024, ia juga berhasil menyabet gelar Defensive Player of the Year (DPOY) pada musim keenamnya di WNBA.
1. Masuk ke daftar pemain legendaris UConn Huskies
Napheesa Collier lahir dan besar di Jefferson City, Missouri, Amerika Serikat. Pada masa sekolah menengah, pemain basket yang akrab sapa Phee ini memperkuat tim basket sekolahnya, Jefferson City High School. Namun, ia harus pindah ke Incarnate Word Academy di St Louis karena urusan pekerjaan orangtuanya. Phee bermain dengan baik dan mampu menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain basket di sana. Berkat itu, ia mendapatkan banyak tawaran beasiswa dari universitas bergengsi di AS.
Collier pada akhirnya memilih bergabung dengan tim basket University of Connecticut, UConn Huskies, pada 2015. Saat membela Huskies, ia bermain bersama dengan para rivalnya di WNBA saat ini, seperti Breanna Stewart (New York Liberty) dan Gabby Williams (Seatlle Storm).
Setelah memperkuat Huskies, kepiawaiannya bermain basket makin menonjol. Collier berhasil mengukir banyak prestasi bergengsi. Dua di antaranya adalah juara NCAA 2016 dan Katrina McClain Award sebagai Power Forward of the Year. Ia juga terdaftar sebagai pemain UConn Huskies yang masuk rekor eksklusif karena mencetak 2.000 poin dan 1.000 rebound. Namanya bahkan ada dalam daftar pemain legendaris Huskies, bersanding dengan Maya Moore, Tina Charles, Breanna Stewart, dan Rebecca Lobbo.
2. Dipilih oleh Minnesota Lynx dan meraih Rookie of the Year 2019
Prestasinya di bangku perkuliahan menjadikannya salah satu kandidat unggulan di WNBA Draft. Napheesa Collier pun keluar sebagai pilihan keenam secara keseluruhan di WNBA Draft 2019 setelah pilih oleh Minnesota Lynx. Sejak hari pertamanya sebagai pemain Lynx, irinya bahkan bisa langsung nyetel dengan rekan-rekan satu timnya.
Phee tak ragu-ragu menunjukkan kualitas permainannya yang berkelas pada hari debutnya bersama Lynx. Saat itu, ia mencetak 27 poin melawan Chichago Sky. Itu menjadikannya pemegang rekor nomor dua di kalangan rookie yang mencetak poin tertinggi pada debut WNBA setelah Candace Parker (38 poin).
Collier menjalani musim debutnya dengan luar biasa. Meski bukan pilihan pertama, ia mampu membuktikan keunggulannya dengan mengoleksi rata-rata 13,1 poin, 6,6 rebound, 2,6 assist, dan 1,91 steal. Ia juga mendapat menit bermain yang banyak dengan rata-rata 33,3 menit. Berkat performanya yang apik itu, ia nobatkan sebagai Rookie of the Year 2019.
Pemain yang identik dengan nomor punggung 24 ini begitu percaya dan selalu menjadi andalan Cheryl Reeve, kepala pelatih Minnesota Lynx. Dalam wawancaranya bersama CBS News, Reeve memuji Collier. Ia menyebut permainannya selalu berkembang pada tiap musim.
“Phee selalu sama; etos kerjanya, sikapnya, hasratnya untuk berkembang. Ia berkembang tiap musimnya. Ia luar biasa, dan pada tiap pertandingan, ia membantu tim kami lebih dari sekadar mencetak poin,” jelas Reeve.
Hal itu membuat Reeve makin memercayai Collier untuk mengambil peran yang penting di tim. Pemain beringgi badan 185 cm tersebu dapuk sebagai kapten di lapangan. Collier menggantikan Sylvia Fowles yang memutuskan pensiun dari basket pada 2022 lalu.
3. Salah satu pemain tersubur di Minnesota Lynx
Napheesa Collier masuk ke deretan pemain tersubur di Minnesota Lynx. Ia merupakan pemain ketiga dalam sejarah Lynx dengan rataan poin tertinggi, yaitu 17,4 poin. Collier punya kesempatan besar untuk menyalip pencapaian dua pemain legendaris terdahulu, Maya Moore dan Katie Smith. Apalagi, mengingat perjalanannya yang prediksi panjang di WNBA.
Phee pernah absen di WNBA karena melahirkan putri pertamanya pada 2022. Meski sempat absen sepanjang musim, ia bisa kembali dengan kondisi yang begitu prima. Peran barunya sebagai ibu muda tak membuat performanya menurun. Sebaliknya, ia justru kembali menjadi andalan dan menjadi pencetak poin dan rebound tertinggi Lynx pada 2023.
Persis seperti pujian yang lontarkan sang pelatih, Collier menunjukkan permainannya yang makin matang pada tiap musim. Pada musim reguler WNBA 2024, Collier menunjukkan insting tajamnya sebagai seorang pebasket. Ia menorehkan catatan yang mengagumkan dengan rata-rata 20,4 poin, 9,7 rebound, 3,4 assist dengan persentase tembakan 49,2 persen. Lewat catatan tersebut, Phee mengukuhkan irinya sebagai pencetak poin tertinggi dan top rebounder Minnesota Lynx. Bahkan, ia juga finis di posisi ke-5 top skor tertinggi pada musim reguler WNBA 2024.
4. Dinobatkan sebagai Defensive Player of the Year WNBA 2024
Napheesa Collier kenal sebagai pemain yang cerdik. Ia tak cuma andal mencari celah untuk mencetak poin, tetapi juga garang saat menjaga ring basket. Pemain yang berposisi sebagai forward ini terbilang kreatif dalam menyerang. Ia jago melakukan tembakan 2 poin, 3 poin, layup, dan offensive rebound. Selain itu, Collier bukanlah pemain yang egois. Ia bisa membuat banyak peluang bagi rekan-rekannya untuk menembak bola.
Perannya begitu vital di dalam skuad Lynx. Kontribusi besarnya mampu membawa Lynx hingga sejauh ini. Karena itulah, Collier masuk ke daftar nominasi Most Valuable Player (MVP) WNBA 2024. Sayangnya, ia tidak mendapatkan gelar pemain terbaik karena berada di urutan kedua setelah A’ja Wilson (Las Vegas Aces) yang berhasil memperoleh kemenangan mutlak.
Walau belum berhasil terpilih sebagai MVP, penampilan Phee musim ini terlihat begitu dominan, khususnya dalam hal bertahan. Selama musim reguler, pebasket yang juga mendapat medali emas Olimpiade 2024 ini terhitung melakukan setidaknya 10 defensive rebound dalam 1 pertandingan sebanyak 7 kali, 3 steal dalam 1 pertandingan sebanyak 7 kali, dan 2 blok dalam 1 pertandingan sebanyak 15 kali.
Collier menjadi satu-satunya pemain yang menorehkan rekor masing-masing 6 steal dalam 2 pertandingan. Bermodalkan capaian tersebut, Napheesa Collier dinobatkan sebagai Defensive Player of the Year WNBA 2024. Ia unggul telak dari A’ja Wilson (Las Vegas Aces), Ezi Magbegor (Seattle Storm), DiJonai Carrington (Connecticut Sun), dan Courtney Williams (Minnesota Lynx).
Nama Napheesa Collier masuk ke daftar dua kategori paling bergengsi di WNBA. Itu membuktikan ia ada di kriteria pebasket yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Selain itu, namanya juga muncul di hampir semua daftar stat leaders. Tak heran kalau Collier disebut sebagai salah satu pebasket elite saat ini.
5. Hampir membawa Minnesota Lynx mendapat gelar juara yang kelima kalinya di WNBA
Selama bermain pada babak playoff, Napheesa Collier tak henti-hentinya membuktikan diri sebagai pemain berbahaya. Statistiknya kali ini tak kalah mentereng. Ia mencatatkan rata-rata 23,9 poin, 9,1 rebound, 3,5 assist, dan 2,2 steal.
Collier membuktikan dirinya memang pantas dinobatkan sebagai DPOY. Selama playoff, ia tercatat melakukan usaha forced jump ball kepada lawan sebanyak 27 kali. Ia selalu sukses membuat lawan-lawannya frustrasi karena terlalu sering kehilangan bola dan momentum saat melakukan serangan.
Pada Final WNBA 2024, Minnesota Lynx bertemu dengan tim peringkat satu di Wilayah Timur, New York Liberty. Sebelumnya, Lynx dan Liberty bertemu pada Final Commisioner’s Cup WNBA 2024, yang pada akhirnya berhasil dimenangkan Lynx. Lalu, pada Final WNBA 2024, sister team dari Minnesota Timberwolves ini mampu memberikan perlawanan yang sengit. Sayangnya, Minnesota Lynx gagal membawa pulang gelar juara ke-5 WNBA setelah kalah dari Liberty dengan skor akhir 62-67 pada pertandingan terakhir.
Walau gagal menjadi juara, permainan Lynx patut dipuji karena mampu memaksa New York Liberty bermain hingga pertandingan kelima. Lagi-lagi, Collier menjadi salah satu fondasi bagi tim asal Minnesota. Ia adalah motor permainan sekaligus ujung tombak yang begitu efektif.
Kreatifitas Collier dalam mencetak poin sangatlah sulit dibendung oleh para pemain Liberty. Dalam lima pertandingan pada final kali ini, Collier mengoleksi rata-rata 19 poin, 5 rebound, 2,6 assist, dan 3,4 steal. Ia praktis menjadi pemain Minnesota Lynx yang mencetak poin terbanyak di Final WNBA 2024.
Meski belum berhasil membawa Minnesota Lynx mendapat gelar juara WNBA 2024, nama Napheesa Collier telah terukir di catatan sejarah WNBA. Ia tak benar-benar pulang dengan tangan kosong, karena gelar elite Defensive Player of the Year sudah ia kantongi. Kepemimpinannya di lapangan masih akan dibutuhkan oleh Minnesota Lynx. Peluang Collier untuk mengoleksi rekor, gelar prestisius, dan gelar juara WNBA masih akan terbuka lebar pada musim-musim selanjutnya.
Baca Juga: Jelang Barcelona vs Bayern Munich pada Matchday 3 UCL 2024/2025