Negara Yang Melarang Hari Valentine
ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ

Negara Yang Melarang Hari Valentine

Negara Yang Melarang Hari Valentine Tanggal 14 Februari selalu di peringati sebagai hari kasih sayang atau hari valentine. Biasanya, di hari ini, orang-orang akan saling bertukar kado atau cokelat untuk pasangan mereka. Jika tidak memiliki pasangan, valentine juga bisa di rayakan bersama keluarga atau sahabat.

Jika kamu ingin sesuatu yang lebih berkesan, kamu bisa mengajak pasangan atau keluargamu untuk merayakannya sambil traveling di luar negeri. Sebab, di negara-negara Eropa misalnya, perayaan valentine bisa terkesan lebih romantis dan tak akan terlupakan.

Arab Saudi

Negara Yang Melarang Hari Valentine Negara pertama yang melarang adanya perayaan valentine adalah Arab Saudi. Negara ini memang mengizinkan pekerja asing beragam non-muslim untuk bekerja di sana demi meningkatkan perekonomian negara. Namun, mereka tidak mengizinkan budaya barat, seperti valentine di rayakan di negara tersebut.

Setiap tanggal 14 Februari tiba, petugas setempat yang di sebut juga dengan polisi agama akan berpatroli lebih ketat dari biasanya. Toko-toko di larang menjual berbagai macam barang yang berhubungan dengan valentine, seperti cokelat dan mawar merah. Jika ketahuan, polisi akan menyita barang tersebut. 

Uzbekistan

Semenjak memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1991, Uzbekistan menjadi negara sekuler dengan agama Islam yang paling banyak di anut oleh penduduknya. Dengan percampuran beragam budaya dan sejarah, Uzbekistan tak pernah mempermasalahkan soal perayaan valentine.

Namun, pada tahun 2012, pemerintah setempat menilai perayaan ini kurang bermanfaat bagi mereka. Bahkan, Departemen Pencerahan dan Promosi Nilai Kementerian Pendidikan Uzbekistan sampai mengeluarkan keputusan untuk melarang perayaan valentine karena budaya asing tersebut tidak sesuai dengan budaya mereka.

Iran

Sejak tahun 2011, pemerintah Republik Islam Iran melarang semua produksi barang atau makanan yang berkaitan dengan valentine. Tak hanya melarang produksi, mereka juga melarang promosi dalam bentuk apapun yang merayakan ‘keromantisan’ karena di anggap sebagai penyebaran budaya barat.

Jika kedapatan menjual atau mempromosikan barang dengan label valentine, maka akan di tindak tegas. Pasangan yang belum menikah dan kedapatan berduaan juga akan di tangkap.

Malaysia

Sejak tahun 2005, perayaan valentine di larang di negara yang sekitar 60% penduduknya memeluk agama Islam tersebut. Departemen Pengembangan Islam Malaysia menganggap valentine merupakan salah satu penyebab terjadinya aborsi, hingga penyalahgunaan minuman beralkohol. Maka dari itu, pemerintah kemudian mengambil sikap untuk memutus mata rantai penyakit negatif itu dengan melarang perayaan valentine.

Setiap tahun, di Malaysia ada kampanye anti-hari valentine untuk mengingatkan kembali bahwa perayaan tersebut di larang karena dinilai merusak moral. Siapapun yang kedapatan merayakannya, akan mendapatkan hukuman. Salah satunya, di tangkap oleh pihak kepolisian.

Florida

Mungkin terdengar aneh jika Florida, salah satu negara bagian di Amerika Serikat melarang perayaan valentine. Mengingat Amerika Serikat merupakan negara bebas dan tentu valentine menjadi salah satu perayaan yang sering di lakukan di sana. Namun, pelarangan ini hanya berlaku di sekolah saja, bukan untuk diterapkan ke seluruh warganya.

Pelarangan perayaan valentine ini dimulai pertama kali di tahun 2014. Saat itu, kepala sekolah SMA Lake Nona melarang siswanya untuk merayakan valentine. Mereka yang ketahuan merayakan valentine akan langsung membawanya ke kantor kepala sekolah untuk dimintai keterangan.

Baca Juga : Model Baju Pesta Orang Gemuk

SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA SE-ASIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *