/Obesitas Bikin Otak Lebih Cepat Tua
Bukan rahasia kalau kelebihan berat badan (obesitas) amat berbahaya untuk kesehatan dalam jangka panjang. Umumnya, kondisi obesitas di kaitkan dengan berbagai komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, hingga kanker.aduQ
Akan tetapi, selain komplikasi-komplikasi fisik tersebut, ternyata berbagai penelitian juga menemukan dampak obesitas untuk kesehatan otak. Sebuah penelitian terbaru memperkuat temuan-temuan yang sudah ada mengenai dampak negatif obesitas untuk usia otak. Mari simak fakta selengkapnya!aduQ
Melibatkan lebih dari 9.000 partisipan
Di muat dalam jurnal JAMA Network Open pada 1 Februari 2022 lalu, para peneliti Kanada ingin mengetahui bagaimana penumpukan lemak perut dapat memengaruhi kemampuan kognitif. Oleh karena itu, para peneliti merekrut 9.189 partisipan berusia 30–75 tahun yang tidak mengidap penyakit kardiovaskular.
Para partisipan menjalani dua jenis tes kognitif, yaitu:
-Digit symbol substitution test (DSST): Dari skor 0 ke 133. Makin rendah skor, makin buruk kemampuan kognitif.
-Montreal Cognitive Assessment (MoCA): Dari skor 0 sampai 30 dengan standar 26.
Selain itu, para peneliti juga menyesuaikan skor kedua tes kognitif tersebut dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular, status pendidikan, dan cedera otak lewat MRI. Ketiga faktor ini umumnya di hubungkan dengan risiko penurunan kemampuan kognitif
Hasil: penumpukan lemak membuat kemampuan kognitif menurun
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa makin tinggi jumlah lemak tubuh dan lemak perut, skor DSST dan MoCA malah makin rendah. Hubungan antara Obesitas Bikin Otak dan kemampuan kognitif terlihat lebih jelas pada tes DSST yang menilai kemampuan pemrosesan otak.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa di banding partisipan yang memiliki lebih sedikit lemak,
kinerja otak pada partisipan yang memiliki lebih banyak lemak ibarat otak mengalami penuaan hingga 3 tahun!
Inflamasi, tersangka utama penuaan otak pada obesitas
Sementara studi ini tidak membuktikan hubungan kausalitas antara obesitas dan penurunan kognitif, terlihat jelas memang ada fondasi antara kedua variabel tersebut. Para peneliti memasukkan risiko kardiovaskular dan cedera otak vaskular yang berhubungan dengan penurunan kognitif. Jadi, apa lagi pemicunya?
Para peneliti mengatakan bahwa inflamasi mungkin memengaruhi penurunan kemampuan kognitif pada pasien obesitas. Hal ini merujuk pada sebuah studi pracetak di Kanada pada 2020 silam. Melibatkan lebih dari 15.000 partisipan, kadar plasma protein C-reaktif (CRP) terlihat lebih tinggi pada mereka yang obesitas.
Selain inflamasi, hipertensi dan sirkulasi darah tak lancar juga jadi biang kerok
Selain inflamasi yang tinggi, ternyata ada penjelasan lain di balik penurunan kognitif pada obesitas. Salah satunya adalah hipertensi dan aliran darah yang tak memadai ke otak. Kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan kerusakan mikroseluler vaskular, sehingga skor kognitif jadi lebih rendah.aduQ
Dalam sebuah studi gabungan yang melibatkan hampir 500 partisipan pada 2021 silam, penambahan lingkar pinggang 1 sentimeter saja berarti mengurangi aliran darah dan membuat otak menua hingga 1 tahun!
Pentingnya gaya hidup sehat untuk memerangi obesitas
Pada akhirnya, obesitas memang diduga dapat merusak otak hingga menurunkan kemampuan kognitif
Meski begitu, penelitian lebih lanjut amat di arapkan untuk mencari tahu lebih lanjut hubungan antara obesitas dan dampaknya pada usia otak.
Para peneliti mengatakan bahwa strategi mencegah obesitas berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan otak jangka panjang. Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Cukup simpel, obesitas dapat di cegah denganaduQ
SUMBER : TAIPANQQLOUNGE
BACA JUGA: Dampak Kebiasaan Begadang Generasi Masa Kini