Uncategorized

Peluang Bisnis Dari Sektor Panas Bumi

TaipanQQLoungePeluang Bisnis Dari Sektor Panas Bumi. Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Ahmad Subarkah Yuniarto mengatakan energi panas bumi (geothermal) bukan sekedar tentang kelistrikan. Namun, ada banyak hal dari panas bumi yang bisa di manfaatkan untuk tujuan lain.

“Paling tidak ada lima peluang bisnis yang bisa tumbuh bersama panas bumi,” katanya.

Lima peluang bisnis

Peluang Bisnis Dari Sektor Panas Bumi

Adapun lima peluang bisnis itu, kata Ahmad, adalah hidrogen hijau, pengolahan CO2 dan bahan baku hijau, ekstraksi material nano, pertanian, dan pariwisata. Peluang Bisnis Dari Sektor Panas Bumi

“Di Eropa, pemanfaatan geothermal untuk banyak keperluan sudah sangat populer, misalnya untuk city heating,” kata Ahmad.

Sebagai gambaran, menurut the European Geothermal Energy Council, kapasitas terpasang pemanas geothermal di Eropa pada 2019 telah mencapai 5,5 GWth (GigaWatts Thermal).

Ahmad menyebut Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama. Apalagi saat ini PT PGE sudah memulai mengaplikasikan panas bumi untuk pertanian kentang di Garut dan Kamojang, dua wilayah di mana pembangkit panas bumi milik PT PGE beroperasi.

Peluang pengembangan pertanian

Peluang Bisnis Dari Sektor Panas Bumi

Ahmad lebih lanjut mengatakan bahwa peluang pengembangan pertanian (GeoAgro Industry) di daerah sekitar pembangkit panas bumi masih terbuka lebar. TaipanQQ

PT PGE saat ini memiliki 13 wilayah kerja panas bumi. Enam di antaranya sudah beroperasi dan di kelola sendiri dengan kapasitas 672 MW. Enam wilayah kerja tersebut adalah Kamojang dan Karaha di Jawa Barat, Sibayak (Sumatera Utara), Lumut Balai (Sumsel), Ulubelu (Lampung), dan Lahendong (Sulawesi Utara).

Hidrogen hijau sebagai game changer

Ahmad Yuniarto dalam forum tersebut juga mengemukakan bahwa pemanfaatan peluang yang sangat menarik di masa depan. Di banyak negara, PLTP di npakai sebagai sumber listrik untuk memproduksi hidrogen melalui proses elektrolisis. 

Meski demikian, ia mengakui bahwa jalan untuk menuju ke sana masih panjang. Ini karena Indonesia masih di tahap awal, masih belajar bagaimana memanfaatkan hidrogen hijau untuk skala komersial.

Berbeda dengan sektor kelistrikan di PLN siap membeli uap panas dari , ia menyebut di hidrogen pengembang harus membangun rantai nilai (value chains) untuk konsumen akhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *