ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ

Pemain Kelas Dunia yang Meredup Usai Meninggalkan Bayern Munchen

TaipanQQ Lounge – Pemain Kelas Dunia yang Meredup Usai Meninggalkan Bayern Munchen – Mathys Tel akhirnya meninggalkan Bayern Munchen, tim yang dibelanya sejak 2022. Berstatus pinjaman, pemain 19 tahun itu merapat ke Tottenham Hotspur pada detik-detik penutupan jendela transfer musim dingin 2025.

Bermain untuk klub barunya, Mathys Tel akan mengenakan jersey bernomor punggung 11.

Kedatangan pemain berpaspor Prancis itu diharapkan bisa mendongkrak performa tim besutan Angelos Postecoglou yang saat ini masih terjebak di posisi ke-14 klasemen sementara Premier League 2024/2025 dengan torehan 27 poin.

Kepindahan Mathys Tel tentunya menimbulkan tanda tanya, apakah ia akan lebih sukses di Spurs atau malah sebaliknya. Soalnya, tak sedikit pemain kelas dunia yang justru meredup saat nekat meninggalkan Bayern Munchen.

Sadio Mane

Pemain Kelas Dunia yang Meredup Usai Meninggalkan Bayern Munchen

Setelah meninggalkan Liverpool pada 2022, Sadio Mane diharapkan akan menjadi pemain yang transformatif bagi Bayern Munchen.

Meskipun ia bukan pengganti Robert Lewandowski, ada harapan akan memiliki dampak yang sama di lini depan mereka.

Mario Gotze

Pemain Kelas Dunia yang Meredup Usai Meninggalkan Bayern Munchen

Ia benar-benar berada di puncak dunia pada musim panas 2014 setelah mencetak gol kemenangan bagi Jerman di final Piala Dunia.

Namun, kepindahannya ke klub raksasa Bundesliga itu tidak berhasil dan ia kembali ke Dortmund setelah hanya tiga tahun.

Anda sekarang dapat melihatnya bermain di Eintracht Frankfurt, tetapi Gotze sudah lama tidak menjadi talenta yang eksplosif.

Arturo Vidal

Pemain Kelas Dunia yang Meredup Usai Meninggalkan Bayern Munchen

Sebagai bagian dari generasi emas Chile yang memenangkan Copa America berturut-turut, Vidal mewakili Juventus, Barcelona, Inter Milan serta Bayern Munchen selama tahun-tahun puncaknya di Eropa.

Lumayan untuk pemain yang tidak pernah benar-benar memulihkan kehebatan yang ia tunjukkan di lini tengah Bayern Munchen.

Bastian Schweinsteiger

“Saya harus meminta dia membawakan sepatu dan perlengkapan latihan. Saya bertanya kepadanya dengan siapa saya berlatih, dan dia berkata ada tim U-16, jadi saya pergi dan berlatih dengan tim U-16,” lanjut kisahnya.

Karl-Heinz Rummenigge

Rummenigge adalah mesin pencetak gol dan memenangkan Ballon d’Or pada 1980 dan 1981.

Penyerang tersebut memenangkan Piala Interkontinental, dua Piala Eropa, serta dua gelar liga dan dua piala domestik untuk Bayern selain mencetak 217 gol dalam 422 pertandingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *