TAIPANQQ – Warga Kudus, Jawa Tengah, digegerkan penemuan sembilan bungkusan menyerupai pocong. Bungkusan tersebut terkubur di pemakaman Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu. Penemuan 9 Bungkusan Pocong di Kudus
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David, membenarkan kabar tersebut. Bersama sejumlah warga, pihaknya melakukan penggalian di lokasi penguburan sembilan bungkusan tersebut.
” Setelah kami bongkar dari dua makam di Pemakaman Desa Bakalan Krapyak Kamis malam (18 Juni 2020), ternyata sembilan bungkusan berbentuk pocong berisi bangkai ayam,” ujar Agustinus, dikutip dari Taipanqq99.net dari Kantor Berita Antara.
Dia menduga bangkai ayam tersebut digunakan sebagai ritual ilmu hitam. Sebab, ditemukan benda lain dalam bungkusan tersebut yaitu foto wanita, jarum, dan kertas berisi tulisa yang diduga mantra.
Agustinus menyatakan kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap adanya unsur pidana dalam temuan tersebut. Juga untuk mengungkap motif pelaku.
Kronologi Penemuan
Sembilan bungkusan berisi bangkai ayam itu ditemukan terkubur persis di atas dua makam. Bungkusan yang sempat diduga berisi mayat bayi itu awalnya ditemukan seorang warga yang hendak berziarah ke makan orangtuanya pada Kamis sore sekitar puku 16.30 WIB.
Peziarah diketahui bernama Muhammad Kafid asal Desa Daren, Kabupaten Jepara, itu sempat curiga ketika melihat makam ibunya. Sebab, ada tumpukan tanah bekas galian baru di makam tersebut.
” Saya sempat curiga dengan kondisi makam orang tua saya, karena tanahnya terdapat timbunan baru,” kata Kafid.
Selain itu, ada banyak lalat di sekitar makam orangtuanya yang baru berumur 100 hari. Kafid pun memberanikan diri membongkar tanah urukan tersebut dan menemukan bungkusan kain kafan dengan bentuk menyerupai jenazah bayi.
Dia lalu melaporkan hal itu ke penjaga makam. Tetapi, penjaga makam mengaku tidak tahu ada kejadian tersebut.
Setelah itu, Kafid melaporkan temuanya ke perangkat desa setempat, lalu diteruskan ke kepolisian. Beberapa saat kemudian, sejumlah aparat kepolisian tiba dan melakukan penggalian bersama warga.
Kisah Seram Ustaz Diganggu Makhluk Halus Saat Tempati Rumah Kontrakan Gratis
Bagi yang percaya, gangguan makhluk halus bisa melanda siapa saja. Tidak mengenal usia, jenis kelamin atau latar belakang agama. Seorang ahli pengobatan Islam pun bisa mengalami gangguan makhluk halus tersebut.
Seorang pengguna Facebook yang mengaku sebagai mantan ahli pengobatan Islam baru-baru ini berbagi pengalaman diganggu makhluk halus.
Menurut Ustaz Abu Amjad, semua berawal pada tahun 2012 ketika dia baru saja lulus kuliah. Dia kemudian mengajar sebagai guru agama di sebuah kampung di Perlis, Malaysia.
Saat itu dia bekerja sambilan dengan menjadi seorang ahli pengobatan Islam yang sekarang sudah lama dia tinggalkan.
Satu hari, ketua kampung yang dipanggil Pak Arif (bukan nama sebenarnya) mengatakan ada pengurus surau yang menawarkan rumah kosong untuk ditempati Ustaz Amjad.
Rumah Besar, Gelap Kalau Malam
Ustaz Amjad menerima tawaran tersebut. Keesokan paginya dia membawa barang-barangnya ke rumah yang dimaksud.
Rumah dua lantai itu besar dan luas. Rumah itu memiliki 2 kamar tidur, 3 kamar mandi, dan 1 kamar yang selalu tertutup.
Ruang tamunya sangat luas, lengkap dengan 1 set sofa rotan. Lantainya dari kayu dan semua perabotannya barang antik.
Ada juga dapur tua dan kosong, di sebelahnya merupakan kamar mandi utama. Pemilik rumah meminta Ustaz Amjad tinggal di kamar tidur tengah.
Kamar tidur itu besar, lengkap dengan perabotannya, seperti meja belajar, setrika, lemari, dan kamar mandi dalam.
Hanya saja, ada satu pesan dari pemilik rumah yang membuat kening Ustaz Amjad sedikit berkerut saat mendengarnya.
” Ustaz, hanya lampu di kamar Ustaz dan depan kamar ini saja yang menyala. Yang lain semua sudah rusak. Jadi, rumah ini gelap sedikit lah,” kata pemilik rumah.
” Tidak bilang dari awal. Tapi sudahlah, masih beruntung ini gratis.. Alhamdulillah,” kata Ustaz Amjad dalam hati.
Tak Ada Angin, Tirai Gerak Sendiri
Baru dua hari tinggal di rumah itu, Ustaz Amjad sudah menemui hal-hal aneh. Kebetulan usai mengajar, dia selalu sampai di rumah ketika jam menunjukkan pukul 11 malam.
Malam itu, usai mandi dan saat menyiapkan baju untuk tidur, tiba-tiba ekor matanya menangkap ada benda bergerak-gerak di jendela di sebelah kamar mandi. Penemuan 9 Bungkusan
” Perlahan-lahan aku menoleh, duduk di kursi, untuk melihat apa yang sedang terjadi. Begitu benar-benar menoleh, ternyata tirainya bergerak-gerak! Tirai itu bergerak, tapi tidak terasa ada angin sama sekali.”
Ustaz Amjad pun bangkit dan berjalan ke jendela sambil berkata-kata ‘Duuh.. kencang sekali nih angin’ untuk menenangkan hatinya.
Dia kemudian mengikat tira-tirai jendela ke tepi. Namun saat mengikat tira-tirai jendela, Ustaz Amjad melihat ada sosok merayap masuk ke telaga yang ada di sebelah rumah.
Saat itu Ustaz Amjad hanya berpikiran positif saja. Sosok itu mungkin tikus-tikus yang sedang mencari makan di malam hari.
” Cepat-cepat aku tutup laptop, sholat sunnah Witir, terus baring dan tidur.”
Bunyi Bising di Malam Hari
Sehingga satu malam, seperti biasa Ustaz Amjad sudah bersiap-siap untuk tidur. Tiba-tiba dia mendengar bunyi yang bising sekali.
Ustaz Amjad langsung melompat dari tempat tidur dan segera mencari sumber suara yang membisingkan itu.
” Allahuakbar! Bunyi apa ini? Segera aku mencari sumber bunyi bising di salah satu kamar, tidak ketemu.”
Bunyi bising itu tak berhenti. Dia membuka pintu kamar tidur satunya, tetap tak bisa menemukan sumbernya.
Setelah terus mencari dalam kondisi gelap, sumber suara bising itu ditemukan. Ternyata berasal dari kamar yang selalu tertutup itu.
Dengan jantung makin berdegup kencang, Ustaz Amjad memberanikan diri membuka pintu kamar misterius itu. Penemuan 9 Bungkusan
” Eeekkk.. Pintu terbuka. Perghh.. Bau kayu lama kamar itu langsung menyengat. Bunyi bising itu makin pelan.”
Rupanya, suara itu berasal dari kamar mandi di ruangan itu. Bertemankan lampu ponsel, dia melihat apa yang sedang terjadi di kamar mandi.
” Allahuakbar. Ada gagak tengah sekarat di lantai. Kengerian mulai menyelimuti momen itu. Tapi aku tepikan.”
Ustaz Amjad segera mengangkat gagak itu dan menaruhnya di depan pintu rumah. Keesokan harinya, gagak itu terlihat sudah mati.