Uncategorized

Pengobatan Alternatif yang Sempat Viral

TAIPANQQ -Pengobatan Alternatif yang Sempat Viral. Belakangan ini, sedang ramai di perbincangkan terkait pengobatan alternatif Ida Dayak. Sejumlah orang mengatakan bahwa Ida Dayak bisa mengobati berbagai macam penyakit, mulai dari stroke, lumpuh, hingga mengembalikan tulang yang patah.

Dalam pengobatannya, perempuan asal Kalimantan ini menggunakan minyak merah yang selalu di oleskan kepada pasiennya. Minyak itu di sebut-sebut mampu membuat para pasien sembuh seketika.

Namun, tak hanya Ida Dayak, sebelumnya juga ada beberapa pengobatan alternatif yang viral pada masanya karena mampu menyembuhkan banyak pasien.

Berikut siap membahas beberapa pengobatan alternatif yang sempat viral pada masanya.

1. Ningsih Tinampi

Pengobatan Ningsih Tinampi asal Jombang, Jawa Timur sempat viral pada masanya. Buat yang belum tahu, Ningsih Tinampi berhasil jadi sorotan setelah berhasil membantu mengobati banyak orang.

Ia sempat membeberkan fakta bahwa di rinya dulu merupakan seorang paranormal keliling. Pasien yang datang ke pengobatannya juga beragam, mulai dari sakit medis hingga non medis seperti santet dan guna-guna.

Setelah viral dengan biaya pengobatan yang sangat mahal, Ningsih akhirnya tak memungut biaya sepeserpun. Menariknya, Ningsih menggunakan baju khas Bhayangkari berwarna merah muda ketika mengobati pasiennya.

2. Ponari dukun cilik

Apakah Mama masih ingat dengan sosok ponari?

Pengobatan ponari sempat heboh saat seorang anak yang kala itu masih duduk di bangku SD, tiba-tiba aja memiliki batu ajaib yang di dapatkannya usai tersambar petir. Batu tersebut di percaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Masyarakat yang dalam keadaan sakit berbondong-bondong datang ke ponari untuk menjalani pengobatan. Bahkan, Ponari sendiri mengatakan pasien yang datang ada juga yang berasal dari luar negeri, seperti Singapura.

Lelaki yang akrab di sebut dukun cilik itu mengaku bisa memperoleh uang sampai ratusan juta rupiah per harinya. Seiring berjalannya waktu, pengobatan ponari mulai meredup pada awal tahun 2011.

Pengobatan Alternatif yang Sempat Viral

3. Umi Zubaidah

Pengobatan alternatif Umi Zubaidah sempat menjadi buah bibir masyarakat lantaran dapat menyembuhkan penyakit mendiang Olga Syahputra. Umi Zubaidah terkenal menggunakan cara unik ketika mengobati pasiennya.

Ia menggunakan metode pengobatan menggunakan telur atau biasa di sebut Al Kamis. Sayangnya, pengobatan alternatif ini sudah tidak ada lagi karena Umi Zubaidah telah meninggal dunia sejak tahun 2018.

4. Terapi merebus pasien oleh Ahmad Ichan Maulana

Dari namanya saja, memang terdengar mengerikan ya, Ma. Namun, pengobatan ini juga sempat viral di Purbalingga beberapa tahun lalu. Pengobatan unik ini di lakukan guna mengeluarkan racun para pecandu rokok dan narkoba.

Selain itu, cara yang di lakukan juga mampu mengurangi ketergantungan seseorang terhadap rokok dan narkoba. Pengobatan ini di perkenalkan oleh Ahmad Ichan Maulana.

Terapi di lakukan dengan cara merebus pasien yang di tempatkan di dalam sebuah drum besar di atas kompor menyala.

5. Terapi rel kereta api

Pada tahun 2011 silam, terapi rel kereta api sempat mengegerkan masyarakat setempat. Banyak pasien mengaku sembuh setelah melakukan terapi yang di lakukan di atas rel kereta api listrik.

Bahkan, pengobatan alternatif yang di lakukan di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat itu ramai di datangi pasien yang menderita berbagai macam penyakit. Banyak sekali pro dan kontra akibat munculnya terapi unik ini.

6. Jeng Ana

Selain Umi Zubaedah, mendiang Olga Syahputra juga sempat melakukan pengobatan alternatif dengan Jeng Ana agar bisa menyembuhkan penyakitnya. Akibatnya, pengobatan ini sempat viral pada tahun 2017.

Di ketahui, Jeng Ana memiliki sepuluh cabang praktik herbal yang tersebar di daerah Tangerang, Banjarmasin, Surabaya, hingga Bali.

Itu dia enam pengobatan alternatif yang sempat viral pada masanya, selain Ida Dayak. Bagaimana tanggapan Mama tentang pengobatan alternatif ini?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *