Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Migrain
BERITA UNIK

Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Migrain

Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Migrain – TAIPANQQ – Sakit kepala adalah gangguan kesehatan yang sangat umum. Hampir setiap orang di dunia dipastikan mengalaminya dalam suatu waktu. Perlu diketahui, ada banyak jenis sakit kepala, dan migrain atau sakit kepala sebelah adalah salah satunya.

Melalui webinar yang diselenggarakan PT Johnson & Johnson Indonesia pada hari Sabtu (5/12/2020), dr. Irawati Hawari, SpS, selaku dokter spesialis saraf dari RS Permata Cibubur memberi penjelasan lebih lanjut tentang sakit kepala sebelah yang bisa sangat menyiksa ini. Kamu yang sering mengalaminya wajib nyimak, nih!

Migrain setidaknya diderita oleh 12 persen penduduk dunia

Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Migrain

Dari berbagai jenis sakit kepala, migrain termasuk salah satu yang sering dialami. Apalagi kita pun banyak disuguhi iklan obat-obatan dengan klaim bisa mengusir migrain.

Dikatakan oleh dr. Irawati, setidaknya 12 persen orang di muka bumi mengalami masalah kesehatan tersebut. Dia juga menyebut bahwa migrain menempati urutan keempat atau kelima penyebab pasien berkunjung ke UGD.

Nyeri bisa dirasakan hingga beberapa hari

Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Migrain

Migrain yang dikategorikan sebagai sakit kepala primer ini sering dialami secara berulang, serta punya ciri khas yang hanya diderita di satu sisi kepala saja, baik kiri maupun kanan. Nyeri pun bisa berpindah, misalnya dari kiri ke kanan, ketika migrain kambuh.

Selain itu, sakit kepala sebelah ini juga bisa memiliki intensitas nyeri sedang hingga berat, yang rasanya sering digambarkan seperti berdenyut dan bertambah parah dengan aktivitas fisik.

Dokter Ira mengatakan, durasi migrain bisa berkisar antara 4 jam hingga 72 jam, tergantung cara penanganannya. Selain itu, penderitanya juga bisa menjadi sensitif baik terhadap cahaya maupun suara. Kondisi tersebut bahkan bisa membuat penderitanya mual dan muntah. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Migrain

Penderita migrain seakan-akan bisa melihat aura

Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Migrain

Dalam prosesnya, migrain mengalami empat fase: fase prodromal, fase aura, fase nyeri kepala, dan fase postdromal.

Untuk dua fase pertama, yaitu prodromal dan aura, tidak semua orang mengalaminya. Data menyebut, fase prodromal dialami sekitar 25 persen, sedangkan fase aura hanya terjadi pada sekitar 15 persen pasien.

Karakteristik dari fase prodromal adalah perubahan suasana hati, lelah, dan sering menguap. Pada fase aura, penderitanya seakan melihat garis zig-zag yang berwarna-warna, seperti melihar aura.

Kemudian, seperti namanya, fase nyeri kepala, penderita akan merasakan kepala berdenyut dan menjadi sangat sensitif terhadap kondisi di sekitarnya.

Terakhir adalah fase postdromal, yang mana penderita migrain mengalami gejala serupa dengan fase prodromal.

Migrain dan vertigo adalah dua kondisi yang berbeda

Mungkin beberapa di antara kamu masih mengira bahwa migrain dan vertigo adalah dua kondisi yang sama. Faktanya, keduanya adalah hal yang berbeda.

Dokter Ira menjelaskan, perbedaan antara migrain dan vertigo yang paling jelas adalah ciri khasnya. Migrain dirasakan seperti kepala yang nyeri seakan-akan ditusuk, sementara vertigo punya karakter pusing yang terasa seperti dunia berputar dan mengakibatkan tubuh tidak seimbang.

Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan pada penderita migrain

Dalam penanganan migrain, dokter akan memilih satu dari beberapa pilihan terapi untuk pasien.

Pertama adalah terapi farmakologis yang menggunakan obat-obatan. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menghentikan serangan sedang terjadi. Ada dua tipe obat yang bisa diberikan, yaitu spesifik dan non spesifik. Contoh obat tipe spesifik adalah triptans dan ergotamine, sedangkan untuk obat tipe non spesifik adalah parasetamol dan ibuprofen.

Terapi kedua adalah terapi profilaksis yang bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya serangan migrain berulang. Berbeda dengan obat di terapi farmakologis yang hanya dikonsumsi sesaat migrain menyerang, obat pada terapi profilaksis tetap dikonsumsi hingga beberapa waktu walau sedang tidak migrain. Obatnya sendiri meliputi topiramate, sodium valproate, hingga antidepresan.

Terakhir adalah terapi non farmakologis. Pada terapi ini, pasien tidak disuruh minum obat dan diarahkan untuk mengubah gaya hidup. Metodenya disebut SEEDS, yaitu:

  • Sleep hygiene (mengatur waktu dan kualitas tidur)
  • Eating schedules (mengatur pola makan)
  • Exercise regimen (olahraga rutin)
  • Drinking water (memperbanyak minum air)
  • Stress reduction (menjaga tingkat stres)


Kalau kamu termasuk orang yang sering atau sesekali mengalami migrain atau sakit kepala sebelah, penting untuk memahami pemicunya dan lakukan yang terbaik untuk mencegahnya. Konsultasi dokter sangat diperlukan jika nyerinya sangat intens, makin sering kambuh, atau nyeri tak kunjung hilang meski sudah minum obat.

Baca juga : Manfaat Berhenti Merokok Bagi Kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *