TAIPANQQ – Penyakit kutu tikus dalam masyarakat lebih sering dikenal sebagai istilah pes. Penyakit kutu tikus atau pes cenderung dapat mengakibatkan dampak yang fatal bagi kesehatan manusia. Sebab, penyakit kutu tikus atau pes dapat menyebabkan kematian.
Dalam sejarah dunia, tikus atau pes tersebut bahkan telah menjadi pandemi di Eropa pada abad pertengahan. Berdampak besar hingga menimbulkan kematian dalam jumlah yang tinggi, kasus yang diakibatkan tikus atau pes tersebut lantas dijuluki sebagai Kematian Hitam atau Black Death.
Mencatat sejarah kelam dalam dunia medis pada ratusan tahun yang lalu, kini tikus atau pes masih sering ditemui. Penyakit kutu tikus atau pes hingga saat ini masih tercatat pernah terjadi di sejumlah negara dunia.
Maka dari itu, wajib bagi setiap orang untuk tetap menjaga kesehatan dan mengetahui cara mencegah penyakit kutu tikus dengan benar. Simak ulasan selengkapnya berikut ini seperti yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.
Penyakit Kutu Tikus
Penyakit kutu tikus merupakan jenis gangguan kesehatan yang diklaim rentan terjadi pada manusia. Sebab, penyakit kutu tikus tersebut tergolong ke dalam menular dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Secara langsung, tikus tersebut diakibatkan oleh bakteri bernama Yersinia pestis. Bakteri tersebut hidup di dalam kutu tikus ataupun hewan lainnya seperti anjing, kucing, monyet, dan lainnya. Namun, bakteri tersebut diklaim lebih banyak ditemukan pada hewan pengerat seperti tikus.
Dilansir dari Alodokter, gejala umum dari tikus yang dapat dirasakan yakni berupa demam mendadak, bercak hingga berubah menjadi gelap pada kulit, dan terdapat pembengkakan di area kelenjar getah bening.
Penularan Penyakit Kutu Tikus
Walaupun bakteri Yersinia pestis terdapat pada hewan pengerat seperti tikus, namun besar kemungkinannya untuk berpindah dan menular ke tubuh manusia. Akibatnya, terjadi tikus atau pes yang berbahaya bagi manusia.
Cara penularan tikus tak lain melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau gigitan kutu tikus. Setelah berhasil memasuki inang baru yakni tubuh manusia, bakteri penyebab tikus akan tumbuh dan berkembang.
Secara langsung, bakteri akan menemukan lokasi getah bening dan menyerang hingga menyebabkan inflamasi serta pembengkakan. Kondisi tersebut dapat terus berlanjut dan menyebar ke jaringan anggota tubuh yang lain.
Jenis Penyakit Kutu Tikus
Bakteri penyebab penyakit kutu tikus atau pes yang masuk ke dalam tubuh kemudian akan memunculkan sejumlah gejala tertentu. Berbagai gejala yang dirasakan tersebut berbeda-beda sesuai dengan jenis tikus.
Ada pun berbagai jenis penyakit kutu tikus tersebut yakni sebagai berikut,
Pneumonic plague
Jenis tikus yang pertama adalah pneumonic plague atau pes paru-paru. Sesuai namanya, jenis tikus yang satu ini umumnya menyerang bagian saluran pernapasan hingga paru-paru.
Gejala dari jenis penyakit kutu tikus yang satu ini yaitu timbulnya demam, kesulitan bernapas, dan batuk. Secara medis, jenis penyakit ini merupakan pes yang paling berbahaya.
Bubonic plague
Bubonic plague merupakan jenis tikus yang mengganggu kelenjar getah bening. Gejala yang ditimbulkannya yakni berupa sakit kepala, kelelahan, demam hingga menggigil, hingga nyeri otot.
Sementara itu, area kelenjar getah bening seperti ketiak, pangkal paha, atau leher juga dapat membesar. Umumnya, pembengkakan tersebut juga dapat menimbulkan nanah pada area tertentu.
Septicemia plague
Selanjutnya, jenis tikus yang ketiga adalah septicaemia plague. Dalam jenis ini, bakteri penyebab umumnya menyerang darah dengan menimbulkan gejala umum seperti diare, demam, muntah, sakit perut, hingga pendarahan.
tikus jenis ini diklaim dapat menjalar hingga ke beberapa bagian tubuh lainnya. Dalam kasus yang fatal, penyakit pes dapat menyebabkan kematian pada jaringan tubuh.
Cara Mencegah Penyakit Kutu Tikus
Setelah mengetahui bahaya hingga berbagai jenis tikus, ada baiknya bagi kita untuk senantiasa membiasakan hidup sehat. Menerapkan pola hidup sehat tersebut merupakan cara yang tepat untuk menghindarkan kita dari tikus atau pes.
Berikut cara mencegah tikus atau pes yang dapat dilakukan secara rutin,
- Jaga jarak dengan manusia atau hewan terpapar.
- Mengusahakan tangan tetap steril.
- Hindarkan tikus dari rumah.
- Selalu waspada dengan hewan sakit atau mati.
- Selalu rutin membersihkan perabot rumah.
- Menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
Jika terkena penyakit pes, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Umumnya, bentuk pengobatan tikus atau pes tersebut dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Untuk menggunakannya, perhatikan selalu saran dan resep dokter yang aman dan teruji.
Baca Juga Yah : Tanda Pasangan Merasakan Kenikmatan Saat Seks