ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG POKER SAKONG TIPS & TRICK

Penyebab Tak Menyesali Kesalahan & Akibatnya Belum Tentu Buruk

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama filenya adalah pexels-atef-khaled-825144-1804666-489819b0c9f6cdefe4be148ca2c50336-6e85a85f4478a29e09f4e7081ead7f9e.jpg
Penyebab Tak Menyesali Kesalahan & Akibatnya Belum Tentu Buruk

TAIPANQQ LOUNGE Penyebab Tak Menyesali Kesalahan & Akibatnya Belum Tentu Buruk. Kesalahan biasanya tidak di sukai manusia dan berusaha untuk di hindari. Melakukan kesalahan identik dengan pelanggaran serta menyebabkan kegagalan dalam meraih suatu tujuan. Ini sebabnya orang sering di marahi ketika berbuat salah. Bahkan diri nya sendiri merasa sangat terbebani oleh kesalahan yang di perbuat. Penyesalannya amat kuat. Ia berandai-andai kalau kesalahan itu tidak terjadi pasti segala sesuatunya berjalan dengan baik. Dia sudah mengacaukan segalanya dan sikap terlalu menyalahkan diri seperti ini membuatnya tidak bahagia. Ia pun dapat sampai kehilangan keberanian untuk muncul di hadapan orang-orang saking malunya telah berbuat salah. Akan tetapi, tidak semua kesalahan di respons dengan penyesalan. Terkadang justru timbul perasaan bangga atau penuh syukur atas terjadinya kesalahan baik yang di sengaja atau maupun tidak. Berikut enam penyebab orang gak selalu menyesali kesalahan dalam hidupnya. Pernahkah kamu mengalaminya juga?

Penyebab Tak Menyesali Kesalahan & Akibatnya Belum Tentu Buruk

Benar-benar tidak tahu alias gak sengaja

Berbuat salah karena ketidaktahuan memunculkan respons yang beragam. Ada orang yang tetap merasa menyesal dan menganggap diri nya terlalu bodoh sampai hal seperti itu saja gak tahu. Ada juga orang yang menjadikan ketidaktahuannya sebagai senjata buat menyalahkan orang lain yang lebih tahu. Namun, beberapa orang bersikap lebih santai menghadapi kesalahan seperti ini. Pikirannya sederhana saja, namanya gak tahu mau bagaimana lagi? Mereka akan tetap meminta maaf untuk kesalahan tersebut. Akan tetapi jika orang lain terus menyalahkannya, dia hanya kembali mengulang pengakuan atas ketidaktahuannya. Terserah orang lain bisa atau tidak menerima satu-satunya alasan tersebut, ia tak mau terlalu membebani diri. Tapi reaksi orang biasanya juga cukup mudah memaafkan segala bentuk kesalahan yang gak di sengaja. Cuma sedikit orang yang seperti tidak mampu memahaminya dan bersikap lebih keras.

Kesalahan memberikan banyak pelajaran berharga

Penyesalan akan timbul apabila seseorang tidak mampu melihat hal lain kecuali kesalahan itu sendiri. Baginya, kesalahan sama sekali tak ada manfaatnya bahkan menghancurkan proses dan keinginannya meraih sesuatu. Ia kaku sekali tentang kesalahan serta kebenaran. Sementara itu, orang yang lebih bijaksana selalu melihat kesalahan sebagai pembawa pesan. Isi pesannya adalah berbagai pelajaran yang akan membuat diri serta proses yang sedang di jalaninya lebih baik lagi. Syaratnya, ia harus mau belajar dari kesalahan itu.Tentu dia juga berusaha mencegah kesalahan sering terjadi. Akan tetapi, bila kesalahan telanjur terjadi, fokusnya pada pelajaran yang dapat di ambil. Makin banyak pelajaran yang bisa di petiknya makin baik juga pandangannya atas kesalahan tersebut. Bahkan dia merasa beruntung hanya melakukan satu kesalahan, tapi memperoleh pelajaran lebih dari itu.

Kesalahan mendatangkan keuntungan tak terduga

Pelajaran berharga yang bisa di petik dari satu kesalahan juga bagian dari keuntungan. Akan tetapi, keuntungan bermakna lebih luas dan sebagiannya bisa di rasakan secara langsung. Beda dengan pelajaran yang masih perlu di terapkan untuk usaha ke depannya. Contoh orang malah di untungkan dengan kesalahannya adalah saat ia salah dalam proses memasak.Dia memiliki usaha ayam atau bebek goreng dan bakar. Standarnya dalam proses memasak ialah jangan sampai daging ayam atau bebek ambyar karena terlalu lama di rebus bersama bumbu. Setiap potongannya harus masih utuh dan tekstur dagingnya terasa ketika di gigit. Ayam atau bebek olahannya cukup laku sampai saat ini. Namun, suatu hari dia lupa mematikan kompornya yang berisi rebusan ayam atau bebek. Kesalahan dalam prosedur memasak ini bikin dagingnya terlalu lunak bahkan lepas dari tulangnya. Awalnya, dia kesal dengan kesalahan ini.
Akan tetapi, ayam atau bebek yang terlalu empuk itu ternyata malah lebih di sukai pembeli karena bumbunya menjadi lebih terasa. Bukannya merugi, dia malah untung besar sebab jualannya lebih laku dari biasanya. Bermula dari kesalahan, ia kemudian sengaja memasak ayam atau bebeknya lebih lama biar sesuai dengan kesukaan pembeli.

Sadar tak bisa mengubah masa lalu

Penyesalan adalah pergumulan batin seseorang dengan masa lalu. Hal-hal yang di sesali pasti tidak terjadi di masa kini atau masa depan. Bahkan jika sesuatu yang di sesali baru terjadi satu detik yang lalu, itu pun telah menjadi masa lalu. Manusia sehebat apa pun gak bisa mundur ke masa lalu dan mengubah peristiwa yang sudah terjadi. Kalau dia terus menyesali apa pun, itu akan membebani diri nya sendiri. Sekaligus menghambatnya dalam berbagai aktivitasnya hari ini. Menurutnya, penyesalan benar-benar tak berguna. Bila ada hal-hal yang perlu di perbaikinya, cukup lakukan sekarang dan tidak usah terbawa emosi oleh sesuatu yang sudah berlalu. Ia gak mau berandai-andai suatu peristiwa tak terjadi. Dia tidak takut menghadapi realitas bahwa diri nya bersalah dan hal buruk telah terjadi. Sekarang tinggal bagaimana ia menyikapi hal tersebut? Dia merasa setiap langkah praktis lebih menjanjikan solusi ketimbang sekadar penyesalan.

Menganggapnya balas dendam yang sepadan

Orang dengan hasrat balas dendam yang tinggi jarang merasa menyesal atas perbuatannya. Tindakannya tidak terjadi secara spontan, melainkan sudah di rencanakan. Kalaupun pada saat perencanaan tak mendetail tentang apa yang akan di lakukannya, intinya jelas. Ia hanya ingin merusak atau melukai orang lain melalui berbagai cara. Ketika kesempatan itu ada, baginya merupakan hal yang sudah di nanti-nantikannya. Dia segera melakukan tindakan balas dendamnya dan merasa puas. Tidak ada penyesalan sama sekali karena keinginan memba las dendam telah menipiskan empatinya pada orang lain yang menjadi target. Pikirannya di penuhi oleh keharusan membalas kesakitan atau kerugian yang di terimanya dari orang lain secara sepadan. Malah bila pembalasannya terasa belum setimpal, dia menyesal kenapa gak berbuat lebih dari itu. Pembalasan dendam di dorong oleh kemarahan mendalam sampai tidak ada tempat buat penyesalan dalam hatinya.

Tidak ada sanksi hukum dan sosial yang keras

Menyesal atau tidaknya seseorang juga di pengaruhi oleh faktor eksternal. Tak jarang manusia seperti harus di paksa agar mampu menyesali perbuatannya. Caranya adalah dengan menjatuhkan sanksi hukum dan sosial yang sepadan padanya atas perbuatan buruknya. Walaupun sudah ada sanksi hukum, jika tidak setimpal dengan tindakannya maka tak menimbulkan efek jera.Begitu pula sanksi hukum saja tanpa adanya sanksi sosial kerap bikin seseorang berulah lagi setelah selesai menjalani hukuman. Bahkan sanksi sosial di anggap lebih efektif untuk mengubah perilaku seseorang yang buruk. Contohnya, jika begitu banyak orang baik yang mengenalnya maupun tidak mengutuk perbuatannya, ia lebih mungkin merasa menyesal. Sanksi sosial membuat orang merasa malu dan terkucil dari pergaulan. Andai pun dia antisosial, tekanan yang besar dari masyarakat bakal bikin nyalinya ciut juga. Manusia gak tahan berada dalam situasi terus di kecam orang beramai-ramai. Kodratnya sebagai makhluk sosial membuatnya tetap tidak nyaman dengan kondisi seperti ini.Tiadanya rasa penyesalan bisa baik atau buruk tergantung berkaitan dengan apa. Kalau tidak menyesali sesuatu yang sudah terjadi malah lebih baik baginya maupun orang-orang di sekitarnya tentu bukan masalah. Akan tetapi, ketiadaan penyesalan yang mengarah pada sikap menolak bertobat dari keburukan diri harus di hindari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *