TAIPANQQ LOUNGE – Penyanyi Reza Artamevia diketahui telah menyelesaikan rehabilitasi di Lido, Bogor, Jawa Barat karena narkoba. Ia pun buka suara mengenai pengalamannya terjerumus narkoba yang ia sebut menjadi titik terendah dalam hidupnya. BANDARQ
Dalam video di YouTube MAIA AL EL DUL TV berjudul REZA ARTAMEVIA. TITIK TERENDAH DALAM HIDUPKU ,KETIKA BERBUAT BODOH & MEMALUKAN KELUARGA KU. (EPS 1), pelantun lagu Berharap Tak berpisah itu buka-bukaan dan menyebut kalau ia mengonsumsi barang harap tersebut karena kebodohannya sendiri.
“Yang membuatku merasa titik terendah itu aku membuat sedih, membuat sakit keluargaku, anak-anakku. Aduh, itu terendah sekali karena kebodohanku,” ucap Reza, dikutip TAIPANQQ LOUNGE, Jumat, 10 September 2021.
Meski begitu, ia mengaku bisa kembali bangkit karena dukungan dan cinta dari keluarganya, yakni kedua buah hatinya, saudara-saudara dan orang tuanya. Wanita 46 tahun itu juga mengungkapkan bahwa masalah ini justru membuatnya lebih dekat dengan keluarga.
Artamevia Terjerat Narkoba karena Kebodohan
“(Bisa bangkit) karena dukungan dan cinta keluarga itu. Mereka luar biasa sekali. Anak-anak aku, saudara-saudara aku, orang tua aku,” kata Reza.
“Justru ada kejadian bertubi-tubu, aku mengalami keterpurukan, justru membuat kita terikat, makin dekat satu sama lain,” tambah Reza Artamevia.
Lebih lanjut, ia mengatakan kalau selama menjalani rehabilitasi narkoba di Lido, ia selalu rutin video call dengan anak dan keluarganya. Kecuali sang ibu. Reza tak mau menghubungi ibunda karena ia takut menangis.
“Aku kan di Lido, karena enggak bisa visit karena corona, jadi kita video call rutin sama anak, keluarga seminggu 2-3 kali,” jelas Reza.
Sambil menangis, Reza bercerita bahwa sang ibu kemudian mengirimkannya surat yang isinya ia sebut begitu indah.
Selama masa pemulihan di Lido, Reza Artamevia juga mengaku banyak menghabiskan waktu untuk beribadah.
“Di sana benar-benar masa yang tafakur total. Aku di sana bertafakur, bisa ibadah. Kerjanya di sana ya beribadah terus,” katanya.
Sebagai informasi, tafakur adalah perenungan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu inti atau hasil dalam mencapai kebeningan pikiran dan hati sehingga dapat menjadikan hidup ini lebih berharga dan dimanfaatkan untuk kebaikan dan kedekatan bersama Tuhan.