Rumah Adat Jawa Beserta Keunikannya Jika di tanya soal rumah adat dari Jawa Tengah, Rumah Joglo pasti jadi salah satu jawaban populer. Tapi tahu nggak, sih, masih ada banyak Jawa Tengah yang unik dan eksotis yang harus kamu tahu, Bela.
Selain Rumah Joglo, Jawa Tengah punya rumah adat lainnya seperti Rumah Limasan, Tajug, Panggang Pe dan masih banyak lagi. ini juga punya sisi unik atau ciri khasnya masing-masing yang menarik untuk di ketahui.
Joglo
Rumah Adat Jawa Beserta Keunikannya Rumah Joglo adalah satu jenis rumah adat asal Jawa Tengah yang paling populer. Rumah Joglo sendiri memiliki ciri-ciri yakni adanya empat tiang utama di bagian depan rumah. Ruangan di Rumah Joglo juga memiliki dua bagian, yakni rumah induk dan rumah tambahan.
Di bagian rumah induk, terdapat ruangan-ruangan seperti Pendopo, Pringgitan, Emperan, Senthong Kiwa, Senthong Tengah, Senthong engen. Sedangkan dalam rumah tambahan, di isi dengan ruangan yang di sebut Gandhok.
Panggang Pe
Bela, nama Panggang Pe ternyata berasal dari dua kata, yakni panggang dan ape yang berarti ‘di jemur’. Nama ini di berikan karena pada zaman dahulu, Rumah Panggang Pe berfungsi untuk menjemur barang-barang komoditas hasil pertanian, seperti daun teh, ketela dan lain-lain.
Di bandingkan dengan rumah adat Jawa Tengah lainnya, rumah Panggang Pe memiliki desain bangunan yang paling sederhana. Rumah ini lebih di dominasi oleh tiang-tiang penyangga atap di bandingkan tembok. Tiang atau saka dalam Rumah Panggang Pe ini bisa berjumlah sekitar empat sampai enam buah. Uniknya, tiang-tiang yang menyangga sisi belakang rumah Panggang Pe ini biasanya di buat lebih panjang. Alasannya, karena sisi belakang rumah ini biasanya lebih tinggi dari sisi depan yang di buat lebih miring.
Limasan
Nama Limasan ternyata di berikan pada rumah adat ini karena atapnya yang berbentuk limas. Sisi-sisi atap Rumah Limasan ini terlihat mirip dengan atap pada rumah-rumah adat di Sumatra Selatan. Uniknya, rumah limasan biasanya memang tidak di tembok ataupun di cat. Melainkan, di bangun dengan batu bata merah yang kokoh saja.
Tajug
Kalau rumah yang satu ini bisa di katakan spesial karena tidak dapat di bangun sembarang orang. Ya, alasannya karena Rumah Tajug biasanya di gunakan sebagai tempat beribadah. Salah satu contoh Rumah Tajug yang populer adalah Masjid Agung Demak.
Pada atapnya, Rumah Tajug memiliki bentuk bujur sangkar yang bertingkat. Ujung atap rumah ini biasanya di hiasi dengan kubah kecil. Rumah Tajug juga memiliki beberapa jenis seperti Semar Tinandu, Semar Sinongsong, Mangkurat, dan Lambang Sari.
Kampung
Pada zaman dahulu, Rumah Kampung biasanya merupakan tempat tinggal petani, peternak, pekerja pasar, dan rakyat biasa lainnya. Di dalamnya, kamu bisa menemukan ruangan-ruangan seperti rumah masyarakat pada umumnya seperti ruang tamu, dapur kamar dan teras.
Uniknya, rumah ini memiliki tiang yang harus berkelipatan empat dengan jumlah minimum tiangnya adalah 8 buah. Jenis-jenis Rumah Kampung sendiri antara lain adalah Gajah Ngombe, Pokok dan Pacul Gowang.
Baca Juga : 6 Tanda Anak Berkepribadian Introvert yang Suka Menyendiri
SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA SE-ASIA