Sering Minum Es Dapat sebabkan Batuk, Mitos atau Fakta?
Uncategorized

Sering Minum Es Dapat sebabkan Batuk, Mitos atau Fakta?

TAIPANQQ – Sering Minum Es Dapat sebabkan Batuk, Mitos atau Fakta?

“Pasti karena minum es terus!”

Saat mengalami batuk, ucapan itu acap kali di katakan oleh orang-orang sekitar kita. Padahal, Minum es ketika cuaca sedang terik memang akan terasa begitu menyegarkan. Sayangnya, banyak yang percaya jika minuman es dapat menyebabkan batuk.

Bahkan tak sedikit pula yang menjadikannya sebagai sebuah pantangan. Lalu, bagaimana fakta medisnya? Apakah minuman es itu berbahaya bagi tubuh? Biar gak salah paham lagi, cek langsung faktanya di bawah ini, ya!

Mengapa kita bisa batuk?

Batuk sebenarnya merupakan respon alami tubuh yang bertujuan untuk membersihkan saluran pernapasan dari zat maupun partikel asing. Secara garis besar, batuk memiliki dua jenis, yaitu berdahak dan tidak berdahak. Kondisi ini dapat di alami oleh siapa pun, termasuk bayi.

Perlu di ketahui jika batuk memang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jangan pula di anggap sepele karena kondisi ini bisa jadi gejala dari suatu penyakit. Oleh sebab itu, kamu perlu memerhatikan bagaimana karakteristiknya.

Benarkah sering minum es dapat menyebabkan batuk?

Meskipun banyak di sukai, minuman es sering kali menjadi ‘kambing hitam’ sebagai penyebab batuk. Namun, nyatanya hal tersebut tidak dapat menyebabkan batuk secara langsung, seperti di kutip Medical News Today.

Sebab, batuk itu sendiri umumnya di sebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri. Akan tetapi, kamu memang tidak di sarankan untuk minum es saat mengalami batuk karena akan meningkatkan intesitasnya.

Hal inilah yang membuat mitos tersebut di percaya oleh banyak orang. Singkatnya, minuman es bukan penyebab langsung dari batuk, melainkan faktor pemicu yang membuatnya menjadi lebih parah.

Lalu, apa penyebab batuk?

Seperti yang sudah di bahas sebelumnya, jika batuk umumnya di sebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri. Contohnya seperti penyakit tuberkulosis (TBC), bronkitis, sinusitis dan juga faringitis (radang tenggorokan), yang biasanya di tandai dengan gejala batuk.

Selain itu, di lansir Healthline, batuk juga merupakan respon alami tubuh untuk mengeluarkan zat maupun partikel asing (alergen) yang masuk ke dalam saluran pernapasan atas. Misalnya seperti debu, serbuk sari, kotoran, asap rokok, dan polusi.

Benarkah minuman es ternyata berbahaya bagi kesehatan?

Tak bisa di mungkiri jika minum es memang memiliki image yang kurang baik di mata masyarakat. Hal ini bisa di lihat dari banyaknya mitos buruk yang bertebaran tentangnya. Bahkan sebagian orang menjadikannya sebagai pantangan.

Lalu, benarkah minuman es berbahaya bagi kesehatan? Di kutip Medical News Today dan Eat This Not That, minum es dapat menyebabkan sakit kepala akibat penyempitan pembuluh darah yang berada di langit mulut dan berhubungan langsung dengan otak.

Kondisi inilah yang di kenal dengan istilah ‘otak beku’ alias brain freeze. Selain itu, minum es mampu memengaruhi kinerja saraf vagus yang berfungsi mengontrol aktivitas bawah sadar tubuh (parasimpatis), contohnya detak jantung. Hal tersebut yang nanti akan membuat detak jantung menjadi lebih lambat.

Bagaimana cara mengatasi batuk dengan tepat?

Saat batuk menyerang, kamu mungkin akan merasakan nyeri dada, tenggorokan kering dan tubuh terasa lemas. Akhirnya, kondisi ini dapat menganggu aktivitas sehari-harimu. Tak heran banyak orang yang buru-buru untuk minum obat untuk mengatasinya.

Selain minum obat, ada beberapa cara sederhana yang dapat di lakukan di rumah untuk membantu mengatasi batuk. Di lansir Medical News Today dan WebMD, berikut ini tipsnya:

Cukupi kebutuhan cairan. Cara yang satu ini paling sederhana dan efektif untuk melegakan tenggorokan serta mengencerkan lendir (dahak) agar lebih mudah di keluarkan saat batuk.

Berkumur dengan air garam. Larutan ini akan membantu mengurangi bakteri di mulut serta mengencerkan dahak.

Minum air hangat yang di campur madu dan irisan lemon. Ramuan alami ini terbukti membantu menurunkan frekuensi batuk, meningkatkan sistem imun serta melegakan tenggorokan jika di konsumsi secara rutin.

Tidur cukup. Berdasarkan sebuah penelitian yang di terbitkan dalam The Journal of Experimental Medicine tahun 2019, istirahat membantu meningkatkan sistem imun. Sebab, kegiatan ini mampu memperbaiki kinerja sel imun, terutama sel limfosit T.

Jadi, kamu sekarang sudah mengetahui fakta di balik mitos ini, kan? Memang ada baiknya untuk selalu mengecek kebenaran dari informasi yang di dapat. Jangan lupa berkonsultasi ke dokter jika mengalami batuk terus menerus, terutama bila di sertai gejala lain.

BACA JUGA : Ketahui Gejala Sakit Kepala Saat Bangun Tidur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *