Standar Unik Kecantikan di Berbagai Negara
BERITA UNIK

Standar Unik Kecantikan di Berbagai Negara

Standar Unik Kecantikan di Berbagai Negara – TaipanQQ – Cantik itu relatif. Yup, tapi kenyataannya beberapa negeri di dunia ini punya standar kecantikan yang unik. Penduduk di sana nggak terpaku sama standar kecantikan “modern”. Peduli amat sama kulit putih bersih bersinar atau tubuh langsing menjurus kurus, mereka punya patokan sendiri untuk bisa dibilang cantik.

Dilansir dari Bright Side, ini dia standar kecantikan yang unik tersebut.

Suku Lahui, Vietnam

Standar Unik  Kecantikan di Berbagai Negara

Selain untuk menjaga kesehatan, perawatan gigi secara rutin biasanya merupakan salah satu cara untuk menjaga penampilan. Tapi ternyata ada lho wanita yang malah mengecat hitam giginya supaya dibilang cantik. Mereka adalah wanita Suku Lahui di Vietnam.

Tradisi mengecat gigi tersebut bermula dari kepercayaan suku Lahui bahwa yang memiliki gigi berwarna putih hanya hewan liar dan setan. Oleh karena itu, menghitamkan gigi adalah suatu jaminan supaya nggak dikira roh jahat oleh para warga suku. Mereka juga menganggap wanita yang bergigi hitam lebih terlihat cantik dan menawan.

Tradisi ini sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Sekarang sebagian besar wanita yang masih setia menjalani tradisi ini hanya para sesepuh (manula) suku saja.

Suku Dayak, Indonesia

Standar Unik  Kecantikan di Berbagai Negara

Daerah di negara kita juga punya standar kecantikan yang unik nih. Para wanita Suku Dayak di Kalimantan memanjangkan daun telinga mereka supaya terlihat lebih menarik di mata lawan jenisnya.

Tradisi ini mulai dilakukan pada saat remaja. Pertama-tama daun telinga wanita ditindik, kemudian anting kuningan dipasangkan. Seiring waktu, jumlah anting terus ditambah hingga daun telinga mereka memanjang karena bobot anting yang semakin berat. Standar Unik Kecantikan di Berbagai Negara.

Sayangnya, seperti tradisi menghitamkan gigi tadi, tradisi ini juga udah hampir punah.

Suku Mursi, Ethiopia

Standar Unik  Kecantikan di Berbagai Negara

Suku Mursi di Ethiopia mungkin terkenal karena tradisi lip plating-nya. Tapi selain itu, wanita suku Mursi juga punya tren kecantikan unik lain yang mereka ikuti lho. Misalnya, menghias kepala mereka dengan dengan tanduk hewan, mahkota dari tumbuhan, pun mewarnai wajah mereka demi tampil menarik.

Ada kisah menarik tentang tradisi lip plating. Awalnya, lip plating dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan perbudakan. Wanita yang bibirnya sudah ditindik dianggap “cacat” dan, oleh karena itu, mereka nggak pantas dijadikan budak. Tradisi yang tadinya merupakan simbol perlawanan ini sekarang berganti jadi simbol kecantikan dan pengakuan bagi wanita suku Mursi. Hmm, unik ya.

Suku Apatani, India


Suku Apatani berasal dari Arunachal Pradesh, India. Sejak dahulu, wanita-wanita dari suku Apatani dianggap yang paling cantik di antara wanita dari beberapa suku lain yang tinggal di sana. Maka dari itu wanita Apatani kemudian mulai memakai penyumbat di bagian atas lubang hidung mereka, supaya nggak dianggap menarik.

Memang sih, ini bukan standar kecantikan seperti poin lainnya dalam daftar. Tapi tradisi ini bikin wanita Apatani terlihat unik ‘kan? Hehe.

Suku Yanomami, Brazil


Percaya atau nggak, Suku Yanomami yang mendiami hutan hujan Amerika Selatan adalah masyarakat adat yang paling sedikit berhubungan dengan dunia luar. Namun, mereka juga termasuk suku yang terancam punah. Sebabnya pemerintah Brazil nggak bisa lagi melindungi mereka dari kekerasan oleh para penyusup dan juga penyakit.

Para ahli antropologi percaya tindikan kayu pada wajah wanita suku Yanomami adalah penghias supaya terlihat menarik. Dan ada juga yang berpendapat tindikan tersebut adalah tanda anggota suku mulai menginjak masa remaja.

Kabarnya, sekarang ini wanita Yanomami masih berjuang menghadapi penculikan dan kekerasan yang sering menimpa mereka.

Nah, itu dia standar kecantikan yang unik dari berbagai negara. Dan akhirnya kita pun balik lagi ke anggapan kalau cantik itu relatif. Ya, jangankan satu suku, setiap individu aja udah tentu punya standar kecantikan dan seleranya masing-masing, bukan?

Baca juga : Praktik yang Dianggap Normal di Masa Lampau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *