Tanaman Obat Asli Indonesia yang Khasiatnya dan Berbanggalah menjadi warga Indonesia, sebab negara kita memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna. Sebelum muncul obat-obatan modern buatan pabrik, nenek moyang kita memanfaatkan tanaman untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Tanaman obat ini mudah dijumpai dan murah harganya, bahkan s bagian ada yang tumbuh liar di pekarangan atau pinggir jalan. Coba, deh, sesekali manfaatkan beberapa tanaman di bawah ini untuk menjaga kesehatan kamu dan keluarga
1. Kumis kucing
Kamu pasti sering menjumpai tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) tumbuh liar di kebun atau pekarangan. Menurut studi berjudul “Orthosiphon aristatus: A Review of Traditional Uses, Phytochemical Profile, and Pharmacological Properties” yang terdapat dalam buku “Traditional and Folk Herbal Medicine: Recent Researches Vol. 2”, kumis kucing sering dijadikan ramuan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit di Asia Tenggara dan Eropa.
Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa kumis kucing memiliki sifat bioaktif, seperti antioksidan, antiinflamasi, analgesik, antimikroba, anti-angiogenik, dan antihipertensi.
daun kumis kucing mengandung flavon, saponin, glikosida, minyak esensial, dan kalium. Kumis kucing bisa mengobati infeksi ginjal, batu ginjal, asam urat, sistitis, dan uretritis. Bila dipadukan dengan daun sambiloto (Andrographis paniculata), kumis kucing disebut-sebut bisa membantu mengatasi diabetes.
2. Daun cincau hitam
Ini adalah daun cincau hitam (Mesona palustris) yang menghasilkan bahan makanan bertekstur seperti gel atau agar-agar berwarna hitam untuk hidangan pencuci mulut. Tanaman dengan nama lain janggelan ini bisa menghambat kanker fibrosarkoma.
Hal ini dibuktikan dalam studi berjudul “Efek Imunomodulator Ekstrak Air Cincau Hitam (Mesona palustris BL) terhadap Karsinogenesis Mencit” yang diterbitkan di “Jurnal Teknologi dan Industri Pangan” pada tahun 2012.
Penelitian dilakukan dengan menyuntikkan larutan benzo[a]pyrene 0,3 persen pada tikus sebanyak lima kali dalam 2 hari untuk memicu kanker. Ekstrak air cincau hitam terbukti bisa mengurangi kejadian kanker pada tikus sebesar 57 persen
3. Saga
Tanaman saga (Abrus precatorius) kerap digunakan untuk mengatasi batuk atau sakit tenggorokan. Caranya adalah dengan mengunyah daunnya, lalu lepeh (muntahkan). Saga juga punya manfaat lain, yakni berpotensi sebagai kontrasepsi pada laki-laki.
Hal ini dibuktikan lewat studi berjudul “Potensi Biji Saga (Abrus Precatorius) sebagai Kontrasepsi Pria” yang diterbitkan di “Jurnal Farmasi Indonesia” tahun 2014. Benih saga bisa digunakan sebagai kontrasepsi oral.
Penelitian dilakukan dengan memberikan saga dengan dosis 75 mg per kg berat badan, selama 20 hari pada 25 tikus jantan berusia 2-2,5 bulan dengan berat 200-250 gram. Hasilnya, terjadi penurunan jumlah dan viabilitas sperma yang signifikan serta peningkatan jumlah kelainan sperma
4. Meniran
Selanjutnya, ada meniran alias Phyllanthus urinaria yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pemulihan saat batuk atau flu. Berdasarkan penelitian farmakologi, meniran mempunyai sifat antibakteri, diuretik, anti-hepatotoksik, hipoglikemik, antimikroba, dan anti-plasmodial.
Selain itu, ekstrak meniran bisa menekan virus herpes simpleks (HSV), menghambat perkembangan tumor, menurunkan jumlah sel karsinoma paru-paru serta sel-sel leukemia myeloid, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Sangat Bermanfaat, Ini 5 Fakta Menarik Tanaman Herbal di Sekitar Kita
5. Mengkudu
Mengkudu (Morinda citrifolia) telah lama digunakan untuk mengobati diabetes. Caranya adalah dengan minum jus mengkudu sebanyak 15 ml per 50 kg berat badan. Jus mengkudu diminum sebanyak dua kali sehari, pada pagi dan malam hari setengah jam sebelum makan, supaya penyerapan bahan aktif dalam ekstrak buah mengkudu berjalan dengan baik.
Hal ini dibuktikan lewat studi berjudul “Antidiabetic Effect of Morinda Citrifolia l. as a Treatment of Diabetes Mellitus” yang diterbitkan di “Medical Journal of Lampung University” pada tahun 2014. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa mengkudu memiliki kandungan flavonoid, senyawa serupa antioksidan yang bisa membantu mengatasi stres oksidatif.
Pada studi lain berjudul “TheEffect of Morinda citrifolia L. Fruit Juice on the Blood Sugar Level and Other Serum Parameters in Patients with Diabetes Type 2” dalam jurnal “Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine” tahun 2018, ditemukan bahwa mengonsumsi jus mengkudu sebanyak 2 ml per kg berat badan bisa menurunkan kadar glukosa darah pada 20 pasien diabetes tipe 2.
Baca Juga: 12 Bunga Ini Bisa Dimakan dan Tidak Beracun, Coba Aja Kamu Cicipi