TAIPANQQ ~ Tips Menjaga Mental Anak Agar Tetap Baik . Kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik . Kebanyakan orangtua cenderung lebih fokus menjaga kesehatan fisik anak. Ini melibatkan pemenuhan kebutuhan nutrisi, mendapatkan imunisasi lengkap, dan cara lainnya untuk mendukung tumbuh kembang anak secara fisik. Ini membuat beberapa orangtua lupa bahwa ada kesehatan lain pada yang tidak kalah penting, yaitu kesejahteraan emosional dan mental.
Sama halnya dengan orang dewasa, anak memiliki hak yang sama terhadap penerimaan kesejahteraan secara emosional dan mental. Orangtua perlu membantu mendukung kesehatan mental anak selama proses perkembangannya. Hal ini berkaitan dengan ketahanan mental yang anak butuhkan untuk menghadapi masalah sembari berproses menuju dewasa.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), anak yang sehat secara mental memiliki kualitas hidup yang cenderung baik. Mereka pun lebih mudah menjalankan fungsinya secara optimal baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat. Dengan demikian, orangtua dan/atau pengasuh memainkan peran penting dalam membina kesehatan mental anak.
Berikut TAIPANQQ telah merangkum Tips Menjaga Mental Anak Agar Tetap Baik
1. Menunjukkan cinta tanpa syarat
Salah satu cara sederhana untuk mendukung kesehatan mental anak adalah dengan menunjukkan cinta tanpa syarat (unconditional love). Orangtua dapat memberikan pemahaman mengenai apa pun yang di hadapi anak, bahwa orangtua akan selalu ada untuk mereka. Ini karena adanya perasaan tulus kasih sayang yang menjadi landasannya.
Sementara itu, anak-anak perlu memahami hakikat dari kesalahan. Sederhananya adalah bahwa setiap manusia wajar membuat kesalahan dalam hidup mereka. Akan tetapi, jadikan kesalahan-kesalahan tersebut sebagai pembelajaran.
Orangtua perlu menanamkan prinsip dasar mengenai kesalahan adalah bagian dari pembelajaran. Untuk itu, orangtua tidak di sarankan mengomunikasikan unsur kegagalan melalui pembicaraan yang berkonotasi negatif, sekalipun orangtua merasa kecewa kepada anak.
2. Memuji karakter anak
Selain membangun kepercayaan diri dan harga diri, pernyataan yang mengandung unsur pujian dan afirmasi dapat membantu mendukung kesehatan mental anak.
Menurut penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychiatry tahun 2019, harga diri yang rendah telah di kaitkan dengan berbagai persoalan seperti stres akademik, kecemasan, dan depresi. Tentunya persoalan-persoalan tersebut akan memengaruhi kualitas hidup anak secara signifikan.
Di lansir Verywell Family, di sarankan oleh Kerry Heath, LPC-S, NCC, CEDS-S yang merupakan konselor profesional yang tersertifikasi asal Amerika Serikat, orangtua sebaiknya memberikan pujian kepada anak mengenai hal-hal yang berorientasi pada pencapaian atau karakteristik kepribadian dan perilaku secara berkala.
Hal tersebut penting karena anak-anak cenderung merespons penguatan positif dengan baik. Untuk mempertahankan perilaku yang di inginkan, seperti bersikap sopan, menunjukkan empati, atau membantu orang lain dapat di perkuat dengan reward berupa pujian.
3. Menghabiskan waktu bersama
Memperkuat hubungan kekeluargaan dapat di lakukan dengan menghabiskan waktu bersama, baik di rumah maupun di luar rumah. Baik orangtua maupun anak dapat lebih mudah untuk saling memahami satu sama lain melalui sesi tatap muka. Orangtua juga akan lebih mudah mengidentifikasi masalah yang mungkin sedang di alami anak jika secara teratur mempraktikkan kebiasaan menghabiskan waktu bersama.
Orangtua dapat meluangkan waktu dengan melakukan hal-hal sederhana, misalnya makan bersama, jalan-jalan, membantu pekerjaan rumah, atau bermain suatu permainan.
Selain itu, orangtua juga di sarankan untuk mengenal teman-teman anaknya sebagai bentuk kepedulian terhadap orang-orang yang di sayangi anak. Dengan demikian, ketika anak di landa masalah yang berkaitan dengan hubungan pertemanan, orangtua bisa memberi masukan untuk menyelesaikan masalah secara lebih sehat.
4. Menjalin komunikasi secara teratur
Mengajak anak berkomunikasi secara konsisten berarti membuka peluang untuk membantu anak dalam memecahkan masalah yang di anggapnya rumit. Selain itu, orangtua bisa menjadi tempat dalam berkeluh kesah saat anak mengungkapkan emosi yang sedang di rasakan.
Komunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak memungkinkan anak untuk merasa bebas mengeksplorasi perasaan mereka. Untuk memulai komunikasi terbuka, orangtua dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Misalnya pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan sekolah, rencana akhir pekan, atau makanan yang ingin anak makan.
5. Membangun kepercayaan pada anak
Salah satu kebutuhan dasar anak yang cukup krusial adalah merasa aman dan mendapatkan kepercayaan. Ketika anak telah merasa aman dan dapat di percaya, maka kecenderungan untuk berkembang lebih mudah terjadi secara komprehensif. Ini juga memiliki korelasi kuat terhadap kesejahteraan mental anak.
Upaya menumbuhkan perasaan aman dan dapat di percaya dapat di lakukan dengan menciptakan lingkungan rumah yang menyenangkan bagi anak. Poin yang tidak kalah penting adalah bahwa anak cenderung meniru apa pun yang di tampilkan oleh orangtuanya. Dengan begitu, di sarankan bagi orangtua untuk menunjukkan perilaku positif di hadapan anak.
Dalam hal memupuk kesejahteraan mental anak, orangtua perlu melakukannya dengan konsisten dan bertahap dari waktu ke waktu. Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental yang baik sangat berdampak pada kehidupan anak. Inilah kenapa fondasi ketahanan kesehatan mental perlu di implementasikan sedari kecil guna mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Apabila anak memiliki kesehatan mental yang baik, ia dapat lebih mudah berpikir jernih, mencoba belajar hal-hal baru, serta menjalin hubungan dengan orang lain secara sosial. Anak juga lebih gampang mengembangkan kepercayaan diri, membangun harga diri, mengelola emosi, serta mengembangkan pandangan emosional yang sehat mengenai eksistensi kehidupan.
Baca juga : Ikatan Anak Dan Orang Tua Dalam Agama Islam
SUMBER : TAIPANQQLOUNGE