ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG POKER SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

Waspada Pneumonia pada Anak

TAIPANQQ – Waspada Pneumonia pada Anak.Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang serius dan dapat berpotensi mengancam kehidupan, terutama pada anak-anak. Pneumonia pada anak sering kali di sebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyerang paru-paru.

Pneumonia pada anak dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, virus, jamur, atau bahkan parasit. Bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab paling umum pneumonia pada anak-anak. Selain itu, virus seperti virus respiratori sincitial (VRS), influenza, dan adenovirus juga dapat menyebabkan pneumonia. Infeksi yang di tularkan melalui udara atau kontak langsung dengan individu yang terinfeksi menjadi penyebab utama penyebaran pneumonia pada anak.

Data UNICEF tahun 2018 menunjukkan bahwa setiap jamnya, terdapat 2-3 bayi di Indonesia yang meninggal dunia akibat pneumonia. Fakta ini mengindikasikan bahwa pneumonia tetap menjadi salah satu penyakit yang perlu di waspadai dengan serius.

Mengutip dari RSPI, berikut paparkan mengenai waspada pneumonia pada anak, kenali gejala, pencegahan dan penanganan. Mari di simak ya, Ma.

1. Gejala pneumonia pada anak

Pneumonia pada anak umumnya di sebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut atas (ISPA atas). Biasanya, gejala pneumonia di mulai dengan demam, batuk, atau pilek, dan kemudian di ikuti oleh gejala sesak napas yang biasanya muncul dalam waktu 14 hari dan bersifat akut.

Gejala sesak napas di tandai dengan upaya bernapas yang sulit, seperti tarikan dinding dada saat bernapas atau napas cuping hidung. Sesak napas merupakan tanda bahwa anak mengalami kekurangan oksigen. Jika Mama melihat gejala ini pada anak, segera bawa mereka ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Waspada Pneumonia pada Anak

Bagaimana cara mengenali anak yang mengalami sesak napas? Mama dapat menghitung frekuensi napas anak dalam waktu 1 menit dengan meletakkan tangan di dada mereka. Sesak napas di tandai dengan frekuensi napas yang cepat, yaitu:

  • 60 kali per menit untuk anak usia di bawah 2 bulan.
  • 50 kali per menit untuk anak usia 2 bulan hingga 1 tahun.
  • Lebih dari 40 kali per menit untuk anak usia 1 tahun hingga 5 tahun.
  • Lebih dari 30 kali per menit untuk anak usia di atas 5 tahun.

2. Langkah pencegahan pneumonia pada anak

Menurut UNICEF, pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di bandingkan dengan penyakit menular lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan berikut:

  • Ketika sedang sakit, menggunakan masker dengan benar karena sekitar 50 persen kematian anak akibat pneumonia terkait dengan polusi udara.
  • Mengikuti etika batuk dan bersin yang benar untuk mencegah penularan ke anak lain.
  • Studi menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko pneumonia hingga 50 persen.
  • Menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan merupakan cara efektif untuk melindungi anak dari pneumonia dan penyakit menular lainnya.
  • Memastikan konsumsi air bersih dan matang serta menjaga sanitasi rumah yang baik.
  • Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk melindungi anak dari pneumonia.

Selain itu, pencegahan pneumonia juga melibatkan pemberian ASI eksklusif, memastikan gizi yang baik, menghindari asap rokok dan polusi udara, serta memberikan imunisasi yang dapat mencegah pneumonia. Saat ini, terdapat beberapa vaksin yang tersedia untuk melindungi anak dari pneumonia, seperti vaksin kombinasi Difteri Pertusis Tetanus Hemophilus Influenza B (DPT HiB), vaksin pneumokokus (PCV), vaksin influenza, dan vaksin MR (measles rubella).

3. Penanganan pneumonia pada anak

Jika si Kecil telah di diagnosis menderita pneumonia, penanganan perawatannya harus di lakukan di rumah sakit karena penderita sering mengalami sesak napas dan membutuhkan oksigen.

Waspada Pneumonia pada Anak

Oksigen akan di berikan sesuai kebutuhan. Pada kasus yang parah, ventilator dapat di gunakan di unit perawatan intensif. Selama perawatan, si Kecil juga akan di berikan antibiotik, cairan sesuai kebutuhan, dan nutrisi yang memadai. Namun, tindakan inhalasi dan fisioterapi tidak selalu di perlukan secara rutin untuk penderita pneumonia.

Penting untuk mengenali gejala pneumonia pada anak sejak awal agar penanganan dapat di lakukan segera. Jika anak Mama mulai menunjukkan gejala serupa, jangan tunda untuk membawanya memeriksakan diri ke dokter. Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan masa depan si Kecil.

Itulah penjelasan mengenai waspada pneumonia pada anak. Pneumonia pada anak merupakan penyakit serius yang dapat berpotensi mengancam kehidupan. Dalam upaya mencegah pneumonia, orangtua harus waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *