TAIPANQQ – Yatim Kisah pilu datang dari tiga anak yatim piatu yang berjuang hidup usai ditinggal kedua orangtuanya. Mereka banting tulang untuk bertahan hidup. Sehari-hari mereka cuma bisa bekerja sesuai dengan apa yang bisa dikerjakan.
Tak jarang, mereka juga kelaparan bila tak mendapatkan penghasilan. Hidupnya makin miris karena mereka tinggal di sebuah gubuk tak layak.
Meski begitu, mereka tetap ikhlas menjalani kehidupan sulit itu. Berikut ulasannya
Ditinggal Meninggal Ayah dan Ibu
Fatmawati dan dua adiknya merupakan yatim piatu yang menjalani kehidupan dengan serba keterbatasan. Ayah mereka meninggal dunia sejak 2 tahun lalu. Sementara sang ibu sudah terlebih dahulu kembali ke pangkuan sang pencipta.
“Tidak ada Ayah dan Ibu, 3 anak yatim piatu ini mencoba berjuang sendiri demi bisa bertahan hidup,” tulis keterangan seperti nampak dalam unggahan akun Instagram @rumahyatim
Bertahan Hidup, Jual Sapu Lidi
Sehari-harinya, 3 anak yatim piatu ini bertahan hidup dengan pekerjaan seadanya. Salah satunya adalah dengan membuat sapu lidi.
Sapu lidi yang sudah dibuatnya itu akan dijual kepada pelanggan. Namun, pendapatan yang didapat begitu jauh dari kata cukup.
“Mereka membuat sapu lidi untuk dijual, dan pilunya mereka hanya bisa mendapat uang 20 ribu/minggu,” tulis keterangan dalam unggahan
Sering Kelaparan dan Tinggal dalam Gubuk Tak Layak
Penghasilan yang begitu minim membuat ketiga anak yatim piatu ini seringkali mengalami kelaparan. Saat ini mereka juga tinggal dalam sebuah gubuk yang tidak layak huni.
Gubuk tersebut adalah rumah peninggalan orangtuanya yang kini kondisinya sudah semakin lapuk.
“Makan ya cuma sekali aja, karena ga ada lagi Pak,” lirih Fatmawati seperti dikutip dari unggahan Instagram @rumahyatim
SUMBER : TAIPANQQLOUNGE
Baca Juga Yah : Tanpa Disadari Bisa Menyebabkan Kerusakan Rambut