Batu Misterius Sumedang Ini Penjelasan Arkeolog
TaipanQQ LOUNGE – Batu Misterius Sumedang Ini Penjelasan Arkeolog Penemuan ribuan batu misterius di Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bikin heboh. Batu ini banyak dinilai masyarakat sebagai batu peninggalan sejarah atau memiliki unsur budaya. Terlihat batu-batu tersebut berukuran besar, sebagian bahkan sudah berbentuk balok persegi panjang dan persegi lima yang panjangnya berbeda.
Menurut Arkeolog Balai Arkeologi Jawa Barat, Lutfi Yondri, mengatakan dari hasil penelitian hamparan bebatuan tersebut terjadi secara alamiah yang terjadi jutaan tahun lalu.
“Semua hamparan batu terjadi secara alamiah, itu merupakan hasil proses geologi sedang mengalami transformasi setelah proses begitu lama membeku. Perubahan-perubahan proses yang terjadi di alam seperti gempa dan longsor, kemudian terjadilah perubahan batu yang tadinya kompak kemudian jadi berserakan. Kemudian membentuk menjadi panjang dan kotak seperti itu,” kata Lutfi saat dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2020).
Menurut Lutfi, hamparan batu itu tidak ada indikasi budaya. Jika memang ada masyarakat yang menyakralkan batu-batu itu, sambung dia, sah-sah saja karena hal tersebut berbeda persepsi sesuai dengan zamannya.
Selain itu, susunan batu itu bukan susunan budaya saja, tapi terjadi secara alamiah. Ia menyebut susunan batu itu bukan dibentuk oleh campur tangan manusia.
Batu Misterius Sumedang Ini Penjelasan Arkeolog
Menurutnya, batu-batu seperti itu diindikasi dari gunung berapi yang meletus jutaan lalu, yang kemudian mengalirkan aliran larva dan membeku. “Batu itu sudah jutaan lalu. Tiba tiba ada saja masyarakat yang membuat atau menjadikan lokasi sakral tempat mereka upacara atau mereka melakukan ritual, itu sudah lain hal,” tuturnya.
“Jadi susunan batu itu bukan susunan budaya saja, ini alamiah. Bukan dibentuk oleh manusia,” kata Lutfi menambahkan.
Bebatuan berukuran besar dengan jumlah yang cukup banyak ini menurut Lutfi cukup menarik. Pasalnya bebatuan sebesar itu jarang sekali terjadi selama ini. Sehingga kawasan itu cocok menjadi kawasan wisata pendidikan untuk penelitian.
“Susunan batu itu menarik karena dari sisi struktur batuannya yang jarang-jarang ditemukan susunan batu sebesar itu. Dari geologi cukup menarik, maka bisa saja itu di jadikan salah satu lokasi untuk kunjungan geologi,” ucap Lutfi.
Lutfi berharap lokasi bebatuan itu bisa menjadi lokasi penelitian yang dapat dikembangkan secara meluas. “Makannya wajar lokasi itu seandainya dapat dikembangkan sebagai obyek wisata dalam rangka geologi,” ujar Lutfi.