BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG POKER SAKONG TIPS & TRICK

Fakta Penyakit Polio pada Anak

TAIPANQQ – Fakta Penyakit Polio pada Anak.Polio atau poliomielitis adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus poliovirus. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan mudah menular, terutama pada balita yang belum di vaksin polio. 

Pada kasus yang parah, polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian. Sempat di nyatakan bebas polio oleh WHO pada tahun 2014, kini penyakit Polio kembali muncul di Indonesia. 

Tepatnya, pada November 2022, penyakit tersebut terdeteksi di Provinsi Aceh. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui beberapa fakta penyakit polio pada anak yang perlu di ketahui. 

Yuk, simak ulasannya telah rangkum!

1. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak di bawah usia 5 tahun

Polio adalah penyakit yang melumpuhkan dan mengancam jiwa di sebabkan oleh virus polio. Penyakit ini dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan dalam hitungan jam. 

Nahasnya, 1 dari 200 infeksi dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, yang biasanya menyerang area kaki. 5-10% dari mereka yang lumpuh dapat meninggal jika otot pernapasannya tidak dapat bergerak. 

Polio banyak menyerang anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak balita, khususnya usia di bawah 5 tahun. 

2. Virus polio bekerja tidak seperti penyakit menular lainnya

Virus polio tidak seperti penyakit menular lainnya. Sebab, pengendalian penyakit polio jauh lebih rumit di bandingkan penyakit menular lain. Polio di tularkan secara fecal-oral, yang mana virus masuk ke mulut lewat benda, makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja penderitanya. 

Penyakit ini dapat masuk ke sistem air, sehingga lebih mudah menular dan berpotensi menyebar lebih luas. Maka dari itu, upaya vaksinasi pada anak perlu di tegaskan. 

3. Gejala polio pada anak yang perlu diwaspadai

Gejala polio dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Sebagian besar anak yang terinfeksi polio bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali. Pada beberapa kasus yang lebih serius, gejala-gejala polio dapat muncul sebagai berikut:

Fakta Penyakit Polio pada Anak

Gejala ringan 

  • Demam ringan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Mual atau muntah.
  • Nyeri perut atau ketidaknyamanan.

Gejala berat

  • Kelumpuhan atau lemah pada satu atau lebih anggota tubuh.
  • Kekakuan otot.
  • Kesulitan menelan atau bernapas.
  • Nyeri atau sensitivitas pada otot dan sumsum tulang belakang.

4. Terdapat 2 jenis vaksin polio yang di anggap ampuh melindungi nyawa anak

Vaksin polio sangat penting dalam melindungi anak-anak dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian. Vaksin polio telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi poliovirus. 

Setidaknya terdapat 2 jenis vaksin polio yang bisa di berikan, di antara lain: 

  • Oral Poliovirus Vaccine (OPV)

Vaksin ini paling umum di gunakan dalam upaya untuk eradikasi polio. Ada berbagai jenis vaksin virus polio oral yang kemungkinan mengandung satu, kombinasi dua, atau ketiga serotipe vaksin dilemahkan. 

Salah satu jenis vaksin virus polio oral adalah vaksin Bivalent Oral Poliovirus (bOPV). Vaksin tersebut di gunakan dalam imunisasi rutin di seluruh dunia, Selain imunisasi rutin, bOPV juga di gunakan untuk merespon terhadap wabah virus polio tipe 1 dan 3

  • Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV)

Vaksin terdiri dari strain virus polio yang di nonaktifkan (di matikan) dari ketiga jenis virus polio serta menyediakan antibodi untuk ketiga jenis virus polio. Apabila terjadi infeksi, antibodi dapat mencegah penyebaran virus ke sistem saraf pusat, sehingga melindungi dari kelumpuhan. 

Mengingat IPV bukan vaksin ‘hidup’, membuat IPV tidak menimbulkan risiko poliomielitis paralitik terkait vaksin (VAPP). Namun, IPV bekerja menginduksi tingkat kekebalan yang sangat rendah di usus. 

Akibatnya, ketika seseorang yang di imunisasi IPV terinfeksi virus polio liar, virus masih dapat berkembang biak di dalam usus dan keluar melalui tinja, sehingga berisiko melanjutkan sirkulasi.

Fakta menariknya, kini semakin banyak negara maju dan bebas polio yang menggunakan IPV sebagai vaksin pilihan. Hal ini karena risiko lumpuh polio yang menggunakan vaksin OPV secara rutin di anggap lebih besar. 

Fakta Penyakit Polio pada Anak

Namun, karena IPV tidak menghentikan penularan virus, OPV lebih banyak di gunakan di mana pun terjadi wabah polio. Setelah polio di berantas, penggunaan OPV perlu di hentikan untuk mencegah terjadinya kembali penularan akibat poliomielitis yang berasal dari vaksin (VDPV).

5. Situasi polio di Indonesia saat ini

Kasus polio terakhir yang ditemukan di Indonesia terjadi pada bulan Februari 2006. Kemudian, pada tahun 2014, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Indonesia bebas polio. 

Terbaru, polio kembali terdeteksi di Indonesia, tepatnya di provinsi Aceh pada November 2022. Kemudian, pada Maret 2023, terdeteksi circulating vaccine derived poliovirus type 2 (cVDPV2) yang beredar di kabupaten Purwakarta di provinsi Jawa Barat.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa virus telah menyebar di masyarakat Indonesia. 11 orang dinyatakan terinfeksi polio, 4 orang di Aceh dan 7 orang di Jawa Barat. Mirisnya, dari kasus tersebut sudah sampai terjadi kelumpuhan sebanyak 2 korban, 1 dari Aceh dan 1 lainnya di Jawa Barat. 

Demikian informasi seputar fakta penyakit polio pada anak yang kini tengah beredar di Indonesia. Semoga anak mama sehat selalu, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *